Cahaya Misterius dalam Hutan, Mungkinkah Hantu atau Alien?

Pernahkah anda berpetualang pergi ke dalam hutan malam hari? Jika belum pernah, maka jangan kaget bila anda mencoba melakukannya tak jarang anda bakal menemui kejanggalan seperti ini.

Di dalam hutan nampak kelap-kelip cahaya misterius berwarna kehijauan. Tak sedikit orang yang pernah melihatnya merasa kaget bahkan ketakutan. Apakah itu hantu penunggu hutan? atau mungkin alien?

Tapi ternyata bukan, itu bukanlah alien ataupun hantu melainkan itulah yang disebut 'bioluminescence', yaitu emisi cahaya yang dihasilkan oleh makhluk hidup melalui reaksi kimia tertentu yang ada dalam tubuhnya. Makhluk hidup yang mempunyai bioluminescence mampu bercahaya dalam gelap. Warna cahaya alami ini beragam, tapi kebanyakan berwarna hijau dan biru.

Source: Deviant Art

Hanya makhluk hidup tertentu yang memiliki bioluminescence, telah ditemukan secara alami terdapat pada jamur, bakteri, dan organisme di perairan, namun tidak ditemukan pada tanaman berbunga, hewan vertebrata terestrial, amfibi, dan mamalia.

Mengenai fungsinya, bioluminesensi yang dihasilkan oleh hewan pada umumnya digunakan sebagai sinyal kawin, predasi, dan perlindungan atau menakuti mangsanya. Sedangkan pada hewan sejenis mikroba belum diketahui manfaatnya.

Salah satu contoh pemilik cahaya unik ini adalah jamur. Jamur ini dikenal dengan istilah 'Foxfire', sejenis jamur yang biasanya tumbuh pada kayu yang membusuk. Keragaman jamur ini banyak ditemukan di daerah tropis yang memiliki hutan lembab.

Source: The Best How-To

Cahaya alami yang dihasilkan foxfire cukup terang dan mengagumkan. Bahkan ada yang mengatakan cahaya foxfire cukup untuk membuat anda bisa membaca buku di gelapnya malam.

Perlu diketahui, cahaya yang dihasilkan hewan-hewan bioluminescence ini sama sekali tidak menghasilkan panas, orang sering menyebutnya cahaya dingin. Tak seperti lampu-lampu listrik yang kita gunakan cahayanya menghasilkan panas.

Selain jamur jenis foxfire, masih banyak hewan lain yang ditemukan memiliki bioluminesensi seperti kalajengking, kunang-kunang, plankton, ubur-ubur, alga, bakteri, dan lain sebagainya.

Source: WordPress

Source: National Geographic

Source: Cornell University

 sumber: Wikipedia, All That is Interesting, Matadornetwork