Kebebasan berpendapat di jejaring sosial China memang tidak akan bisa didapatkan dengan mudah. Baru saja, pemerintah negeri tirai bambu tersebut mempekerjakan lebih dari 2 juta pengawas untuk memantau jejaring sosial di China.
Seperti yang dilansir oleh BBC (4/10), The Beijing News menyebutkan bahwa dua juta pasang mata ini adalah analis profesional yang dipekerjakan oleh pemerintah dan pihak swasta. Mereka dipekerjakan untuk mengawasi ratusan juga pengguna internet China yang makin hari makin kritis.
Nantinya, dua juta orang ini bukannya bertugas untuk menghapus tulisan-tulisan provokatif di internet China. Mereka hanya mengawasi dan menganalisis saja mengenai apa yang sedang terjadi di internet negeri panda tersebut.
Hasilnya kemudian akan dilaporkan kepada pemerintah dalam bentuk tertulis. Laporan inilah yang digunakan pihak bersangkutan untuk mengambil kebijakan terkait.
Untuk dapat melakukan tugas ini, para pengawas difasilitasi komputer yang sudah lengkap dengan software berteknologi tinggi. Software ini mampu memantau ribuan server dan situs yang berasal dari luar China.
Sebelumnya, seorang warga negara Amerika keturunan China juga telah ditahan oleh pihak berwenang di China. Hal ini disebabkan karena dirinya menyebar fitnah lewat jejaring sosial mirip Twitter, Sina Weibao.
Di China, menyebarkan fitnah lewat media apapun memang bakal menghadapi ganjaran berat. Apalagi jika lewat internet, sebuah post yang diretweet lebih dari 500 orang bisa digunakan untuk menahan seseorang.
sumber : merdeka.com