Perangkat jam tangan pintar tampaknya tak lagi dimonopoli perusahaan teknologi saja. Perusahaan perlengkapan olahraga ternyata juga tertarik terjun ke arena perangkat wearable dengan nilai plus fitur sensor pendukung kebugaran.
Dikabarkan BBC, Selasa 22 Oktober 2013, menyusul dirilisnya jam tangan pintar besutan Nike, Fuelband SE, beberapa minggu silam; perusahaan olahraga asal Jerman, Adidas, juga akan meluncurkan jam tangan pintarnya, Micoach Smart Run.
Jam tangan pintar Adidas ini diklaim menawarkan fasilitas lebih baik dari jam tangan pintar Nike dan lainnya. Pasalnya, Micoach dilengkapi sensor denyut jantung pengguna.
Fasilitas lain, jam cerdas ini mampu menjalankan audio MP3, headphone nirkabel via Bluetooth, mengakomodir berbagai aplikasi dari lintas-platform mulai Windows Phone, iOS serta Android. Sementara itu, Nike Fuelband hanya mampu terhubung dengan iPhone saja.
Keunggulan lain, Micoach hadir lengkap dengan fitur GPS, sementara Fuelband menawarkan fitur GPS sebagai peragkat terpisah. Itupun dibuat bukan oleh Nike secara mandiri. Perusahaan olahraga asal AS itu menggandeng perusahaan aplikasi pemetaan Belanda, Tom Tom, guna menghadirkan chip GPS.
Micoach juga dapat menerima perintah melalui audio serta mampu menampikan data kebugaran tubuh dalam bentuk grafik yang ditampilkan pada layar jam tangan.
Menilik dari fungsi dan fiturnya, saingan terdekat Micoach adalah jam tangan besutan Motorola, Motoactv, yang sama-sama memiliki fitur GPS dan MP3. Tapi, Motoactv tidak mempunyai sensor denyut jantung.
Nah, bagaimana dengan daya tahan baterai? Adidas mengklaim Micoach mampu mamasok daya sampai 14 hari, dengan catatan fitur pelacakan dimatikan.
Dri sisi desain, ukuran layar Micoach juga lebih kecil dibandingkan layar jam tangan pintar besutan Samsung dan Sony, Galaxy Gear dan SmartWatch 2, yakni hanya 1,45 inci. Cukup mungil.
Aplikasi "pembunuh"
Dengan adanya tren jam tangan pintar, konsultan Juniper Research memperkirakan jam tangan pintar dengan fitur kebugaran milik Adidas dapat mengancam ponsel pintar di masa depan. Sebab, perangkat wearable itu menawarkan aplikasi yang mandiri.
"Produk jam tangan wearable itu segera hadir di pasar demografik tertentu. Tapi, karena kita terus mengharapkan jam tangan pintar yang makin multifungsi, kami kira teknologi jam tangan akan semakin menarik," ujar analis senior Konsultan Juniper Research, Nitin Bhas.
Bhas meyakini, perusahaan teknologi raksasa seperti Apple, Google maupun Microsoft akan merilis perangkat yang dapat menjalankan fungsi pelacak kebugaran.
Dan, jika semua perusahaan telah terjun ke pasar perangkat wearable ini, maka penentu juaranya adalah aplikasi-aplikasi "pembunuh" yang dibawa oleh masing-masing perangkat.
"Di sini Adidas cukup berpeluang. Tapi mengingat banyak perusahaan startup yang masuk ke wearable, Adidas harus bersaing lantaran pasar ini akan makin ramai," tegasnya.
Dilaporkan Adidas melepas Micoach ke pasar mulai bulan depan dengan banderol US$399, setara Rp4,5 juta. Harga itu lebih dua kali lipat lebih mahal dari harga Fuelband SE yang dibanderol US$149, setara Rp 1,7 juta.
Tak sabar? Tunggu saja rilisnya sebentara lagi. Sementara Anda bisa menikmati video tentang miCoach di sini buatan CNET:
sumber : http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/452990-giliran-adidas-bikin-jam-tangan-pintar