Buku yang ditulis oleh Margaret Mixter di tahun 1910 itu dimuat dalam laman Archive.org. Dalam buku tersebut, sang penulis memberikan beberapa tips aneh dan cukup usang, seperti berjalan di tengah hujan merupakan tonik terbaik untuk kulit, atau keramas di musim hujan merupakan kesalahan fatal.
Dilansir dari laman Daily Mail,
tips dalam buku tersebut dilengkapi dengan foto hitam putih wanita
melakukan ritual kecantikan. Lewat bukunya ini, Mixter menekankan
pentingnya menjaga kelembaban dan kekencangan kulit, terutama di area
wajah dan leher. Hal ini bisa dilakukan dengan memijat bagian tersebut
dengan minyak dan krim.
"Ini adalah fakta yang harus diingat bahwa kecenderungan daging pada wajah adalah terkulai ke bawah sesuai dengan usia. Jadi semua otot harus digosok untuk mencegah peregangan kulit tersebut," katanya.
Pada malam hari, ia menganjurkan wanita untuk mengoleskan minyak almond dan air bunga elder. Pengaplikasian bahan tersebut berbeda-beda tergantung bentuk wajah.
"Gosokkan secara lembut untuk meningkatkan daging dan membuat pipi Anda bundar," ujarnya.
Pijat juga bermanfaat untuk mencegah kendur pada leher ketika wanita mengalami pertambahan usia. "Seorang wanita berusia 25 setidaknya harus menghabiskan waktu sepuluh menit, pagi dan malam untuk memijat area tenggorokan di bawah dagu," ucap Mixter.
Dalam urusan merawat rambut, tampaknya wanita di awal tahun 1900-an kompak menolak untuk terlalu sering mencuci mahkota mereka. Keramas tidak boleh dilakukan lebih dari sekali dalam tiga pekan.
"Ini adalah fakta yang harus diingat bahwa kecenderungan daging pada wajah adalah terkulai ke bawah sesuai dengan usia. Jadi semua otot harus digosok untuk mencegah peregangan kulit tersebut," katanya.
Pada malam hari, ia menganjurkan wanita untuk mengoleskan minyak almond dan air bunga elder. Pengaplikasian bahan tersebut berbeda-beda tergantung bentuk wajah.
"Gosokkan secara lembut untuk meningkatkan daging dan membuat pipi Anda bundar," ujarnya.
Pijat juga bermanfaat untuk mencegah kendur pada leher ketika wanita mengalami pertambahan usia. "Seorang wanita berusia 25 setidaknya harus menghabiskan waktu sepuluh menit, pagi dan malam untuk memijat area tenggorokan di bawah dagu," ucap Mixter.
Dalam urusan merawat rambut, tampaknya wanita di awal tahun 1900-an kompak menolak untuk terlalu sering mencuci mahkota mereka. Keramas tidak boleh dilakukan lebih dari sekali dalam tiga pekan.
"Jika rambut menjadi
berat karena minyak di kulit kepala, banyak yang menghilangkannya dengan
menaburkan tepung jagung halus. Tepung jagung tersebut akan disikat
habis setelah menyerap kotoran dan minyak dengan sikat panjang tapi
lembut," ujar Mixter.
Mixter menulis, mengeringkan rambut di bawah sinar matahari usai keramas adalah yang paling ideal. Menurut Mixter, peran matahari sangat lah penting sampai-sampai keramas pada hari berawan atau hujan dianggap sebagai sebuah kesalahan. Ia juga menyarankan untuk rutin menyisir rambut sebelum tidur.
"Saya percaya, tidak
mungkin seorang gadis memiliki rambut yang indah ketika tua kecuali ia
menyikat atau menyisir rambutnya sebelum tidur," ujar Mixter. Mixter menulis, mengeringkan rambut di bawah sinar matahari usai keramas adalah yang paling ideal. Menurut Mixter, peran matahari sangat lah penting sampai-sampai keramas pada hari berawan atau hujan dianggap sebagai sebuah kesalahan. Ia juga menyarankan untuk rutin menyisir rambut sebelum tidur.
sumber : Viva
Tags
Fakta
wahh dari dulu ternyata sudah ada ya ritual kecantikan..
BalasHapus