Pemakaman Arca Domas, Cikopo, Bogor |
Serdadu-serdadu Jerman yang meninggal di Indonesia dimakamkan di Arca Domas, Cikopo, yang berada di kaki Gunung Pangrango, Bogor. Di pemakaman tersebut terdapat tugu yang didirikan pada tahun 1926 sebagai peringatan atas Skuadron Asiatik (Ostasiatischen Beschwader), satuan angkatan laut Jerman pada Perang Dunia I yang melakukan tugas perang di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Tugu peringatan mengenang armada Jerman yang dihancurkan Inggris tahun 1914 di Deutscher Soldatenfriedhof, Cikopo – Bogor.
Pemakaman Cikopo jadi semacam “kubur terhormat bagi pelaut”. Kuburan itu juga merupakan jejak tersendiri bagi kolonialisme Eropa di Hindia Belanda.
Di situ orang bisa mengingat betapa Jerman bukan hanya pernah mengirim serdadu ke sini, tapi orang Jerman juga pernah membuka perkebunan yang amat luas disini yang kemudian sebagian kecil darinya menjadi kompleks pekuburan yang kini menjadi Arca Domas.
Tugu Pahlawan Jerman, Arca Domas adalah sebuah kompleks yang terdiri dari sebuah tugu dan tanah pekuburan dengan sepuluh makam tentara Jerman dengan nisan berbentuk salib besi berwarna putih salju.
Di monumen tersebut ditulis kata-kata dalam bahasa Jerman yang berbunyi:
“Untuk para awak Armada Jerman Asia Tenggara yang pemberani 1914. Dibangun oleh Emil dan Theodor Helfferich.”
Tugu ini diresmikan pada 1926 ketika kapal penjelajah Jerman “Hamburg” berkunjung ke Jawa. Seorang perwira muda kapal itu, Hans-Georg von Friedeburg, menulis tentang upacara itu dalam bukunya yang berjudul:
[Deutscher+Soldatenfriedhof+in+Indonesia01.JPG]
“Untuk para awak Armada Jerman Asia Tenggara yang pemberani 1914. Dibangun oleh Emil dan Theodor Helfferich.”
“32 000 Seemeilen auf blauem Wasser: Erlebnisse auf der Weltreise des Kreuzers ‘Hamburg’” (“32.000 mil laut di laut biru: Pengalaman dalam perjalanan keliling dunia dengan kapal penjelajah “Hamburg”) .
Delapan nisan masih dikenal namanya, sementara dua lagi sudah tidak dapat dikenali dan tidak bernama.
Dari batu-batu nisan ini dapat diketahui bahwa para tentara Jerman yang dimakamkan di situ meninggal dunia pada 1945.
Bentuk salib nisannya menyerupai tanda tambah dan sangat besar, berbeda dengan salib Belanda. Kompleks pekuburan kecil ini dinaungi sebuah pohon besar yang tinggi dan sangat rindang.
sumber : viva