Ariel Sharon (Foto: AFP)
Persiapan dilakukan oleh Pemerintah Israel sejak Kamis 2 Januari 2014. Tidak dijelaskan persiapan seperti apa yang dilakukan untuk tokoh paling kontroversial dalam sejarah 65 tahun Israel itu.
Sejak jatuh koma pada Januari 2006, hingga saat ini Sharon masih menunjukkan tanda-tanda membaik. Kedua putranya, Gilad dan Omri, setia berada di samping Sharon di Rumah Sakit Tel Hashomer, Tel Aviv.
Pemerintah Israel menyatakan pihaknya tengah mempersiapkan upacara pemakaman kenegaraan sebagai bentuk penghormatan bagi Sharon. Upacara kenegaraan ini dipastikan memungkinkan kepala negara di dunia memberikan penghormatan kepada Sharon.
"Upacara kenegaraan akan melupakan sejenak aturan ketat Yahudi yang mengharuskan mereka yang meninggal untuk dikuburkan dalam waktu satu hari. Upacara kenegaraan memungkinkan para pemimpin dunia memberikan penghormatan," ujar Juru Bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Mark Regev, seperti dikutip Reuters, Jumat (3/1/2014).
Sebelumnya diberitakan, kondisi Ariel Sharon dikabarkan dalam bahaya. Keluarga dekat dikabarkan sudah berkumpul di samping tempat tidur Sharon di Rumah Sakit Tel Hashomer.
Dokter Zeev Rotstein yang merawat Sharon mengatakan, "Saat ini kondisinya dalam keadaan kritik, dengan menderita beberapa kegagalan organ termasuk hati".
Ariel Sharon dikenal dengan sebutan "buldoser" oleh beberapa pihak di Israel. Dirinya terpilih sebagai Perdana Menteri Israel pada 2001 ketika berlangsung intifada kedua di Palestina.
Pria berusia 85 tahun tersebut, menuai kontroversi sebagai otak pembantaian pengungsi Palestina di Lebanon pada 1982. Pembantaian Sabra dan Shatila itu, terjadi di Beirut ketika Israel melakukan invasi ke Lebanon.
sumber : Okezone