Umumnya ketika makan makanan atau minuman yang panas maka kita meniupnya
dengan tujuan agar makanan atau minuman menjadi dingin. Tapi tahukah
Anda hal ini dapat berisiko terhadap kesehatan. Berikut penjelasannya.
Makanan atau minuman yang masih panas akan mengeluarkan uap air yang mana kita tahu uap air adalah H2O(aq). Ketika meniupnya, maka kita akan mengeluarkan gas karbondioksida (CO2) dari dalam mulut. Sehingga menurut reaksi kimia, apabila uap air bereaksi dengan karbondioksida akan membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang bersifat asam, dengan rumus kimia
H2O + CO2 => H2CO3 di mana senyawa ini akan terhirup dan masuk ke dalam paru-paru. Kemudian asam; yang bersifat korosif ini; bisa merusak jaringan paru.
Akan tetapi teori di atas masih dipertanyakan. Mengapa? Ini alasannya.
1. Reaksi antara CO2 dan H2O hanya terjadi pada suhu dan tekanan tinggi. Sekedar informasi ketika kita mengeluarkan napas bukan hanya CO2 yang dikeluarkan, melainkan juga H2O. Jika tidak percaya silahkan sekarang anda bernapas di depan cermin, apa yang terjadi? Cermin menjadi lembab (berembun) kan. Sekarang, bayangkan saja kalau reaksi antara CO2 dan H2O dengan mudahnya dapat terjadi.
2. Untuk mempercepat reaksi CO2 dan H2O dibutuhkan katalisator (katalisator adalah zat yang mempercepat laju reaksi). Kalau tidak ada katalisator, reaksi ini akan berjalan lambat. Yang tentunya hanya akan ada sedikit asam yang terbentuk dan tidak berefek apa-apa bagi tubuh.
3. H2CO3 merupakan asam lemah.
Muncullah penjelasan lain yang lebih diterima.
Pada saat manusia mengeluarkan udara hasil pernapasan; serta udara saat meniup; maka tidak hanya mengeluarkan gas hasil pernapasan saja. Mulut juga akan mengeluarkan uap air dan berbagai partikel yang ada dari dalam rongga mulut. Paling mudah dideteksi adalah napas atau bau mulut. Bau mulut ini mengindikasikan ada partikel yang juga dikeluarkan dari mulut. Partikel ini dapat berasal dari sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi, selain itu dapat juga berupa mikroorganisme yang hidup di rongga mulut. Mikroorganisme ini kadang bersifat merugikan dan bersifat sebagai pathogen. Hal inilah yang harus dihindari supaya jangan terbawa ketika meniup makanan/minuman. Sehingga karena partikel berupa padatan, maka akan dapat menempel dan mengkontaminasi pada makanan yang ditiup.
Sumber : lab-kamarkos.blogspot.com
Makanan atau minuman yang masih panas akan mengeluarkan uap air yang mana kita tahu uap air adalah H2O(aq). Ketika meniupnya, maka kita akan mengeluarkan gas karbondioksida (CO2) dari dalam mulut. Sehingga menurut reaksi kimia, apabila uap air bereaksi dengan karbondioksida akan membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang bersifat asam, dengan rumus kimia
H2O + CO2 => H2CO3 di mana senyawa ini akan terhirup dan masuk ke dalam paru-paru. Kemudian asam; yang bersifat korosif ini; bisa merusak jaringan paru.
Akan tetapi teori di atas masih dipertanyakan. Mengapa? Ini alasannya.
1. Reaksi antara CO2 dan H2O hanya terjadi pada suhu dan tekanan tinggi. Sekedar informasi ketika kita mengeluarkan napas bukan hanya CO2 yang dikeluarkan, melainkan juga H2O. Jika tidak percaya silahkan sekarang anda bernapas di depan cermin, apa yang terjadi? Cermin menjadi lembab (berembun) kan. Sekarang, bayangkan saja kalau reaksi antara CO2 dan H2O dengan mudahnya dapat terjadi.
2. Untuk mempercepat reaksi CO2 dan H2O dibutuhkan katalisator (katalisator adalah zat yang mempercepat laju reaksi). Kalau tidak ada katalisator, reaksi ini akan berjalan lambat. Yang tentunya hanya akan ada sedikit asam yang terbentuk dan tidak berefek apa-apa bagi tubuh.
3. H2CO3 merupakan asam lemah.
Muncullah penjelasan lain yang lebih diterima.
Pada saat manusia mengeluarkan udara hasil pernapasan; serta udara saat meniup; maka tidak hanya mengeluarkan gas hasil pernapasan saja. Mulut juga akan mengeluarkan uap air dan berbagai partikel yang ada dari dalam rongga mulut. Paling mudah dideteksi adalah napas atau bau mulut. Bau mulut ini mengindikasikan ada partikel yang juga dikeluarkan dari mulut. Partikel ini dapat berasal dari sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi, selain itu dapat juga berupa mikroorganisme yang hidup di rongga mulut. Mikroorganisme ini kadang bersifat merugikan dan bersifat sebagai pathogen. Hal inilah yang harus dihindari supaya jangan terbawa ketika meniup makanan/minuman. Sehingga karena partikel berupa padatan, maka akan dapat menempel dan mengkontaminasi pada makanan yang ditiup.
Sumber : lab-kamarkos.blogspot.com
Proses cepat aman dan terpercaya hanya disini Upd4te Bett1ng (7ACD8560)
BalasHapus