Al-Qur’an
memang begitu lekat dalam hati umat Islam. Tidaklah heran ekspresi qur’ani umat
Islam senantiasa mewujud dalam berbagai lini kehidupan. Hal ini tiada lain dan
tiada bukan karena mereka meyakini bahwasannya Al-Qur’an ialah kalam Allah,
kitab suci yang menyimpan sejuta makna dan petunjuk dalam kehidupan.Diantara
berbagai ekspresi qur’ani tersebut kiranya tidaklah asing lagi bagi kita dalam
hal kematian, yaitu suatu masa peralihan dari alam hidup ke alam ghaib.
Kematian merupakan fenomena alamiah yang pasti akan dialami oleh setiap
manusia. Kematian merupakan perpisahan antara ruh halus (nyawa) dengan tubuh
kasar (jasad) untuk sementara waktu yang telah ditentukan oleh sang pencipta
karena pada suatu masa akan dikembalikan lagi seperti semula.[1] Kematian
juga diartikan sebagai peristiwa terputusnya hubungan horizontal yaitu hubungan
si mayit dengan sesama manusia. Perpisahan itu dipenuhi rasa kesedihan dan duka
yang mendalam dan tidak jarang perpisahan itu disertai dengan tangisan dan
teriakan yang berlebihan seolah-olah tidak rela melepaskan kepergian si mayit
dari pelukan keluarga yang ditinggalkannya.
Peristiwa
kematian tersebut seringkali menimbulkan akibat bagi masyarakat atau orang yang
ditinggalkannya. Dari sekian akibat yang ditimbulkan, adakalanya berhubungan
dengan aktivitas yang barangkali merupakan suatu keharusan untuk melakukannya
bagi orang yang ditinggalkannya. Aktivitas tersebut sangat erat kaitannya
dengan keyakinan, adat-istiadat, atau kebudayaan masyarakat.[2]
Dalam
peristiwa kematian seorang muslim--sebagai wujud dari ekspresi qur’ani--
terlihat jelas bahwa setiap terjadi peristiwa tersebut selalu ditemukan apa
yang dinamakan bacaan Al-Qur’an. Dalam aktivitas yang kiranya merupakan suatu
keharusan untuk melakukannya bagi orang terdekat atau keluarga yang
ditinggalkannya tidak pernah terlepas dari bacaan Al-Qur’an. Aktivitas tersebut
sangatlah beragam, sesuai dengan keyakinan, adat-istiadat, atau kebudayaan
masyarakat.
Agama
Islam sangat menghormati manusia baik yang ketika masih hidup maupun ketika
sudah meninggal. Terdapat aturan-aturan tersendiri dalam Islam yang hendaknya
dijalankan dalam rangka merawat orang yang meninggal sampai ke liang lahat.
Sehingga dalam Islam anjuran yang pertama kali dibaca bagi orang yang mendengar
berita kematian adalah dengan membaca kalimat istirja’ (Innaa
Lillaahi wa Innaa Ilaihi Raaji’uun) kemudian menyegerakan diri datang untuk
ber-ta’ziyah.[3] (
Potongan surat al-Baqarah [2] ayat 156 )
Terkait
mengenai aktivitas tersebut dalam hal ini penulis akan memberikan pemaparan
yakni mengenai aktivitas yang kerap kali ditemukan dalam komunitas masyarakat
Jawa. Dalam komunitas masyarakat Jawa umumnya sering kali kita jumpai, dimana
aktivitas terkait peristiwa kematian tersebut terdiri dari beberapa upacara,
yaitu upacara pemberangkatan, pemakaman, dan upacara pasca pemakaman. Akan
tetapi, perlu diketahui bahwa tiap-tiap daerah di Jawa tetap mempunyai keunikan
tersendiri dalam rangkaian aktivitas tersebut. Tiap daerah di Jawa tidak akan
pernah terlepas dari perbedaan dalam rangkaian aktivitas tersebut. Dalam hal
ini penulis akan memaparkan sejauh observasi dan pengalaman. Diantara rangkaian
aktivitas dalam peristiwa kematian tersebut, ialah sebagai berikut :
· Upacara Pemberangkatan.
Dalam upacara ini dihadiri oleh banyak orang yang merupakan
kesempatan untuk menunjukkan belasungkawa. Adapun mengenai susunan acara dalam
upacara pemberangkatan ini[4],
yaitu :
a)
Pembukaan
b)
Pembacaan
Ayat Suci Al-Qur’an
c)
Mau’idzah
d)
Pamitan
Atas Nama Ahli Waris
e)
Do’a
dan Penutup
Mengenai bacaan Al-Qur’an dalam upacara ini pada umumnya ialah Q.S.
Al-Baqarah [2] ayat 153-157 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آَمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
(153) وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ
يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِنْ لَا تَشْعُرُونَ
(154) وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ
الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمsَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ
مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ
عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
(157)
· Upacara Telusupan / Terobosan
Upacara ini dilakukan ketika keranda jenazah hendak diberangkatkan.
Di sebagian tempat, jika si mayit mempunyai anak, maka anak-anaknya tersebut
disuruh untuk berjalan melewati bagian bawah keranda (baca: nerobos)
sambil membaca surat al-Ikhlas.[5]
· Upacara Pengiringan ke Tempat Pemakaman
Setelah berlangsungnya upacara pemberangkatan dan telusupan, kemudian
dilanjutkan dengan pemberangkatan jenazah menuju tempat pemakaman. Dalam
pemberangkatan ini bacaan yang mengiringi sampai ke tempat pemakaman ialah Kalimah
Thoyyibah (Laa Ilaha Illa Allah).
· Upacara Pemakaman.
Mengenai upacara pemakaman, yang seringkali kita jumpai ialah
bacaan Kalimah Thoyyibah yang terangkai dalam bentuk adzan. Kemudian
setelah selesainya proses pemakaman, maka dilanjutkan dengan talqin jenazah.
Pada umumnya dalam talqin jenazah tersebut seringkali diawali dengan
bacaan Q.S. Ali ‘Imron [3] ayat 185 :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ
أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ
الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
(185)
Selain itu di akhir acara sebelum para pengiring pulang terdapat
hal yang menarik yaitu para pengiring secara bergantian bahkan acak-acakan
mengambil segenggam tanah kuburan yang bagian bawah tersebut kemudian
diletakkan kembali diatasnya dengan membaca surat al-Qadr.
[6]
· Upacara Pasca Pemakaman
Kemudian,
setelah semua upacara dalam proses pemberangkatan serta pemakaman selesai
dilakukan, maka berlanjut pada upacara pasca pemakaman. Upacara tersebut berupa
acara yang dinamakan slametan atau kenduri, yaitu acara perjamuan
makan yang diadakan dalam rangka memperingati suatu peristiwa.[7] Slametan yang merupakan upacara pasca pemakaman tersebut
diadakan secara berturut, mulai dari hari dimana peristiwa kematian itu terjadi
hingga satu, dua, bahkan tiga tahun setelah peristiwa kematian tersebut. Meskipun
acara tersebut diakui maupun tidak telah menjadi tradisi, akan tetapi aneh dan
ironisnya, acara tersebut diselenggarakan dari berbagai lapisan strata sosial.
Urutan
acara slametan atau kenduri tersebut diawali pada hari pertama
peristiwa kematian secara berturut hingga hari ke-7 pasca kematian yang disebut
dengan pitung dinan. Selanjutnya, acara tersebut diadakan kembali pada
40 hari, 100 hari (nyatus), 1 tahun (pendhak pisan), 2 tahun (pendhak
pindho), dan 1000 hari (nyewu) pasca kematian.
Mengenai
bacaan Al-Qur’an yang digunakan dalam acara tersebut, adakalanya berbentuk
acara yasinan, tahlilan, fida’an[8], dan
bandre’an[9]. Adapun
bacaan-bacaan Al-Qur’an dalam acara-acara tersebut yaitu :
· Yasinan : Q.S.
Yaasiin
· Tahlilan : Q.S.
al-Fatihah, al-Ikhlas, al-Muawwidzatain, al-Baqarah : 1-5, 255, 284-286.
· Fida’an : Q.S. Al-Ikhlas.
· Bandre’an : Khataman Al-Qur’an
yang dilakukan oleh banyak orang secara bersamaan.
[1]
Dalam masalah tersebut terdapat perbedaan pendapat, disatu pihak ada yang
berpendapat bahwa ruh hanya berpisah sementara dengan jasadnya karena dialam
kubur ruh akan mengalami penyiksaan ataupun sebaliknya (ruh akan kembali lagi
ke jasad seperti ketika masih hidup) untuk dimintai pertanggungjawaban.
Sehubungan dengan itu, ruh dan jasad ketika bersatu lagi dalam alam kubur maka
ia akan mendengar segala sesuatu di sekelilingnya sehingga muncullah suatu
kepercayaan untuk membacakan talqin kepada mayit. Di lain pihak, justru
berpendapat bahwa ruh akan berpisah dengan jasad selamanya sehingga kelak nanti
yang akan dibangkitkan untuk dimintai pertanggungjawaban hanya ruhnya saja. Lihat:
Dalimi Lubis, Alam Barzakh (Alam Kubur) cet II (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1985), hlm. 108-112
[2]
Nurul Hidayah, “Analisis Simbol Terhadap Upacara Kematian pada Masyarakat Desa
Sinduharjo, Ngaglik, Sleman DIY”, dalam Skripsi Fakultas Adab Jurusan Sejarah dan
Peradaban Islam, 2006, hlm. 32.
[3]
M. Ali Chasan Umar, Alam Kubur: digali dari al-Qur’an dan al-Hadis (Semarang:
Toha Putera, t.th), hlm. 126.
[4]
Hasil observasi dan wawancara penulis di daerah Krapyak Wetan-Sewon-Bantul-Yogyakarta.
[5] Hasil
observasi dan pengalaman penulis di daerah Catakgayam-Mojowarno-Jombang.
[6]
Hasil observasi dan pengalaman penulis di daerah Catakgayam-Mojowarno-Jombang.
[7]
Tim Redaksi, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta :Pusat Bahasa, 2008), hlm.
734.
[8]
Pengalaman penulis di daerah Magetan-Jawa Timur. Fida’an adalah selamatan
yang diadakan pasca kematian yang berupa bacaan al-Qur’an yaitu surat al-Ikhlas
dan kalimat thayyibah, yang dibacakan dengan jumlah yang banyak.
[9]
Khataman al-Qur’an yang dilakukan oleh banyak orang secara bersamaan.
Lagi Piala Dunia nih, yuk mari daftar dan pasang jagoan mu www(dot)updatebetting(dot)co
BalasHapusBOLAVITASPORTS PREDIKSI SKOR TERPERCAYA DAN TERAKURAT
BalasHapusDapatkan Bonus Freechip Deposit Via OVOpay Indonesia!
Proses Cepat, Praktis, Tidak Ada Jam Offline
Syarat & Ketentuan Bonus Berlaku Untuk Semua User ID Di Bolavita
Ayo Gabung Bersama Bolavita Di Website www. bolavita .site
Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
BBM: BOLAVITA
WA: +628122222995
Isparta
BalasHapusTunceli
Yozgat
Çorum
Konya
AYOU
Aksaray
BalasHapusAydın
Kütahya
Rize
Bingöl
1RTT3
https://titandijital.com.tr/
BalasHapussakarya parça eşya taşıma
aksaray parça eşya taşıma
urfa parça eşya taşıma
kocaeli parça eşya taşıma
YOSOUW
22A6C
BalasHapusorder halotestin
order steroid cycles
buy boldenone
order fat burner
order dianabol methandienone
buy parabolan
order trenbolone enanthate
https://steroidsbuy.net/steroids/
turinabol
01BCA
BalasHapusGölbaşı Fayans Ustası
Mamak Fayans Ustası
Kucoin Güvenilir mi
Samsun Evden Eve Nakliyat
Manisa Şehir İçi Nakliyat
Eryaman Boya Ustası
Tunceli Şehirler Arası Nakliyat
Malatya Parça Eşya Taşıma
Referans Kimliği Nedir
2C1D7
BalasHapusMuğla Evden Eve Nakliyat
Bitfinex Güvenilir mi
Mardin Evden Eve Nakliyat
Shibanomi Coin Hangi Borsada
Star Atlas Coin Hangi Borsada
Bolu Lojistik
Hakkari Şehirler Arası Nakliyat
Xcn Coin Hangi Borsada
Kilis Parça Eşya Taşıma