3 Desainer Muda Indonesia yang Mendunia

Dengan usaha dan tekad yang kuat, para desainer Tanah Air ini sukses mengharumkan nama bangsa di kancah dunia.

Nina Karina Nikicio

Perjalanan sukses seorang Nina Nikicio bukan tanpa hambatan. Label busana yang dinamai dari nama belakangnya itu mulai dibuat pada 2006 di Singapura. Awalnya, ia memulai bisnis ini ditemani tujuh orang teman, lima berasal dari Singapura dan dua lainnya dari Indonesia.

Sayangnya setelah berjalan sekitar 6 bulan, Nina melihat bisnisnya tersebut kurang berkembang. Tak hanya karena sedikitnya brand lokal Asia, tapi juga merajalelanya brand retail luar negeri.

Hingga akhirnya Nina memutuskan kembali ke Jakarta untuk mencari keberuntungannya di negeri sendiri. Tanpa modal besar, ia menjual koleksinya secara online.

Ia juga gigih memasarkan karyanya di ajang fashion besar dan menitipkannya di department store lokal. Setelah sukses berkiprah di pasar lokal, kini ia memberanikan diri untuk merentangkan sayap ke Singapura dan Malaysia, bahkan sebentar lagi akan ada di Hong Kong dan Jepang.

Tex Saverio

Pria yang kerap mendapat julukan 'Alexander McQueen-nya Indonesia' ini dari kecil memang hobi menggambar. Minatnya kepada fashion makin terlihat saat duduk di bangku SMP. Pria berusia 28 tahun ini selalu menghadirkan kreasi yang dramatis dengan detail rumit nan memukau.

Tex mulai menjadi perbincangan hangat ketika kreasinya berhasil menyita perhatian di ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2010 silam. Gaun yang berasal dari koleksi perdananya 'My Courtesan' dilirik Nicola Formichetti, fashion stylist probadi Lady Gaga. Hingga kemudian terpampang pada sampul majalah terkenal di Amerika.

Kepopuleran Tex di dunia tak hanya berhenti sampai di situ. Selebriti Kim Kardashian pun turut berpose untuk majalah mode di Amerika sambil memakai gaun dari koleksi keduanya, Le Glacon.

Ia juga mendapat kehormatan untuk merancang busana pengantin yang akan dikenakan Jennifer Lawrence saat berperan dalam film The Hunger Games: Catching Fire. Dan, sebentar lagi Tex juga akan meluncurkan lini koleksi busana siap pakai dengan sentuhan khas rancangannya, tapi dengan potongan untuk sehari-hari.

Dian Pelangi

Bermula dari meneruskan usaha orangtua di bisnis fashion busana muslim, karya Dian sudah mulai menembus mancanegara. Anggota termuda dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode (APPMI) ini memang meneruskan bisnis orangtuanya sejak 2008, tapi ia juga berusaha sendiri untuk mendesain hingga memasarkan koleksinya.

Koleksinya kerap menggunakan material khas Tanah Air, seperti batik dan jumputan. Koleksinya yang bergaya muda tak hanya tersebar di berbagai propinsi di Indonesia, tapi juga di Malaysia, Timur Tengah, dan Eropa.

Selain brand Dian Pelangi yang menjadi lini utama, ada pula label-label sekunder yang berhasil ia kembangkan untuk berbagai segmen pasar, yaitu Tenun Pelangi, Batik Pelangi, DP by Dian, dan Dian Bride.


sumber : http://www.centroone.com/female/2013/08/1ar/3-desainer-muda-indonesia-yang-mendunia/

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak