Jika ada pertanyaan, hewan apa yang
bercahaya dalam gelap? pasti jawabannya adalah kunang-kunang. Ya,
kunang-kunang yang di Indonesia populasinya makin berkurang, dikenal
sebagai serangga yang dapat mengeluarkan cahaya dalam gelap. Sebenarnya,
hewan yang bisa bercahaya dalam gelap tak hanya kunang-kunang. Ada
sejumlah hewan lain yang bisa memancarkan cahaya dalam gelap, baik
secara alami maupun hasil rekayasa genetika.Berikut uniknya.5 hewan yang
bercahaya dalam gelap:
1. Kaki Seribu Di Penjara Alcatraz
Di kawasan penjara legendaris ini
terdapat hewan unik yang sangat menarik yaitu kaki seribu yang dapat
bersinar di kegelapan. Jika pada umumnya kaki seribu yang ditemukan
memiliki warna tubuh hitam dengan lapisan keras, maka di penjara San
Fransisco justru kebalikannya. Pada malam hari, warna tubuh kaki seribu
di tempat ini terlihat sangat terang. Ada belasan atau mungkin puluhan
kaki seribu bercahaya yang dapat ditemukan di penjara Alcatraz.
Sepintas kaki seribu bercahaya tersebut
menambah kesan angker penjara tersebut. Namun jika dicermati dengan
seksama, kaki seribu tersebut sangat unik dan menarik serta memiliki
alasan lain dibalik fenomena
tersebut. Pada tahun 2012, pulau Alcatraz diserang banyak tikus.
Kemudian pewarna non beracun disebar di tempat ini untuk dimakan tikus.
Harapannya, jika tikus memakannya, maka kotoran sang hewan pengerat ini
akan befsinar dalam kegelapan. Ini adalah salah satu upaya pemusnahan
tikus-tikus tersebut.
Tapi apa yang terjadi kemudian malah tak
terduga. Saat malam tiba, yang terlihat justru belasan kaki seribu yang
bersinar. Menurut mahasiswa University of California yang menemukan
hewan unik tersebut, Alexander Nguyen seperti dilansir Daily Mail awal
maret lalu, pada awalnya ia dan temannya terkejut karena memang tak
mengharapkan kaki seribu yang bercahaya seperti neon. Meski pada awalnya
cukup mengerikan, namun kehadiran kaki seribu tersebut akhirnya
menambah daya tarik penjara Alcatraz yang kemudian dibuka untuk tujuan
wisata.
2. Domba Menyala Dalam Gelap
Untuk pertama kalinya, para ilmuwan dari
Uruguay Institute of Animal Reproduction berhasil menyulap domba-domba
biasa hingga bisa bersinar di dalam kegelapan. Sembilan domba itu
adalah hasil rekayasa genetika yang lahir pada tahun 2012. Kendati
domba-domba itu tampak mengeluarkan cahaya dalam kegelapan saat terkena
sinar ultraviolet, para ilmuwan memastikan jika hewan tersebut
berkembang secara normal. Menurut laman Slashgear, untuk menghasilkan
domba Glow in The Dark, tim peneliti memodifikasi gen domba dengan
memasukan protein fluorescent dari ubur-ubur aequorea jellyfish.
Alejo Menchaca selaku kepala tim
peneliti mengatakan, para ilmuwan sengaja tidak memilih protein yang
menarik secara medis karena mereka ingin menyempurnakan teknik rekayasa
generitika sebelum direplikasi pada penelitian lain. Media lokal Merco
Press melansir, tim ilmuwan belum memberikan nama pada kesembilan domba
itu. Mereka hanya diidentifikasi dengan sebuah angka dan nomor. Mechaca
menyebutkan, domba-domba tersebut sangat dicintai dan hidup dalam
kondisi yang baik.
Rekasaya genetika adalah teknik yang digunakan untuk membuat sifat baru pada hewan dengan memanfaatkan teknologi
recombinant dna. Hasil rekayasa genetika sebenarnya sudah dilakukan di
bidang pertanian. Misalnya menciptakan tanaman yang tahan terhadap hama
dan mengubah mikroba. Kendati demikian, rekayasa genetika tetap menjadi
isu kontroversial bagi sebagian orang. Otoritas organik memiliki daftar
delapan alasan mengapa organisme rekayasa genetik buruk bagi kesehatan.
3. Babi Transgenik Di Cina
Keberhasilan menciptakan hewan kloning
juga terjadi di Provinsi Heilongjiang, Cina. Seekor babi hijau neon
telah melahirkan dua ekor babi yang berbagi karakteristik induknya. Babi
hijau neon adalah babi transgenik setelah dikawinkan dengan babi biasa.
Ibu babi yang melahirkan tersebut merupakan satu dari tiga babi hijau
neon yang berhasil dibesarkan oleh sebuah tim peneliti pimpinan Profesor
Liu Zhonghua dari Northeast Agricultural University pada Desember 2006.
Embrio ibu babi tersebut sebelumnya mendapatkan suntikan Protein Green
Fluorescent (PGF).
Dalam proses kloning ini, ibu babi
tersebut sebenarnya mampu melahirkan 11 ekor anak. Namun sejauh ini
hanya dua dari anak mereka yang mewarisi fitur neon. Menurut Zhonghua
dalam sebuah wawancara, mulut dan lidah trotters dari dua anak babi ini,
menyala saat di bawah sinar ultraviolet. Dengan kondisi tersebut,
kelahiran yang dialami keduanya, mewarisi genetik sang ibu atau disebut
dengan transgenik. Kondisi ini, tidak dimiliki oleh sembilan anak babi
lainnya yang lahir hampir bersamaan.
Profesor Liu Zhonghua juga menyebutkan,
teknologi yang digunakan untuk mengembangbiakan babi trangenik ini
sangat baik dan menjajikan. Bahkan, melalui teknologi ini diharapkan
bisa meningkatkan babi untuk menyediakan organ bagi operasi
transplantasi manusia di masa mendatang. Teknologi yang diterapkan para
ilmuwan cina ini dinamakan somatik nuklir atau transfer sel-sel inti.
Teknologi ini, sebenarnya telah banyak dilakukan para pakar di Amerika,
Korea dan Jepang.
4. Krill
Binatang yang bisa bercahaya di
kegelapan adalah krill. Hewan ini adalah Crustacea seperti udang yang
dapat ditemui di semua samudera di dunia. Oleh masyarakat Indonesia,
khususnya penduduk jawa krill dikenal sebagai udang geragau. Krill
dimakan oleh banyak binatang seperti burung, paus, cumi-cumi dan hiu
paus. Krill biasanya ditemukan dalam kelompok besar, dengan lebih dari
10.000 krill per meter kubik. Ukuran krill sangat kecil yaitu antara
delapan milimeter hingga paling besar mencapai 60 milimeter. Hewan ini
termasuk filum antropoda kelas crustacea ordo euphausiacea. Di seluruh dunia, keragaman krill ini mencapai 90 jenis.
Kelebihan dari krill ini yaitu bisa
memancakan cahaya dari tubuhnya. Kelebihannya tersebut dimiliki secara
alami sebagai upaya kamuflase untuk menakuti pemangsanya. Tubuh krill
penuh dengan bintik-bintik cokelat dan hampir transparan. Tak hanya saat
berhadapan dengan pemangsa, tubuh ribuan krill bisa bercahaya atau
terlihat berwarna kemerahan jika terperangkap ke dalam jala yang
ditebarkan manusia.
Krill hidup di lautan terbuka dalam
jumlah yang besar. Samudera arktik dan antartika dapat mengandung 20
kilogram krill dalam setiap meter kubik. Krill memakan tumbuhan dan
hewan mikroskopik termasuk kerang muda. Tak hanya bagi hewan pemangsa
bertubuh lebih besar, krill juga baik dimakan oleh manusia karena
mengandung protein dan vitamin A. Beberapa tahun terakhir krill
ditangkap dalam jumlah besar dan para ahli biologi khawatir kondisi
tersebut bisa memicu dampak serius yaitu berkurangnya populasi hingga
kemusnahan.
5. Ubur-ubur Jengger
Binatang terakhir versi spotlite yang
bisa memancarkan cahaya di kegelapan adalah ubur-ubur jengger yang
memiliki nama latin Ctenophore. Binatang ini adalah mahluk lembut yang
mirip dengan ubur-ubut dan anemon laut. Hewan ini umumnya memakan
tanaman mikroskopik dan hewan kecil. Sebagian ubur-ubur ini menangkap
mangsa mangsa menggunakan tentakel yang lengket dan dapat bergerak di
air seperti tali alat memancing. Spesies ini ada di kehidupan dekitar
Amerika Utara.
Hampir semua ubur-ubur ini memiliki
kelebihan yang sangat unik yaitu tubuhnya dilengkapi sel penghasil
cahaya khusus. Ubur-ubur ini sebenarnya hampir tak terlihat jika
tubuhnya tak bersinar. Bagi para ilmuwan, ubur-ubur ini dimasukan ke
dalam klasifikasi yang lucu dengan bentuk yang tak begitu jelas. Ada
yang membedakannya dengan jenis lain, yaitu ubur-ubur jengger ini tak
beracun sehingga tak akan mengirimkan mereka yang bersentuhan dengannya
ke rumah sakit.
Kebanyakan ubur-ubur jengger atau
ctenophores juga bisa menghasilkan efek warna pelangi yang bukan hanya
disebabkan oleh bioluminescence tapi oleh hamburan cahaya sebagai
langkah sisir. Untuk cahaya yang biasa dihasilkan tubuh ubur-ubur
jengger biasanya berwarna biru atau hijau. Warna cahaya tersebut hanya
muncul jika ubur-ubur jengger ini ada di dalam kegelapan. Cahaya yang
ditampilkan ubur-ubur ini saat berada dalam gelap, disebabkan oleh
aktivasi protein kalsium bernama photoproteins dalam sel yang disebut
photocytes.(**)
Tags
Fakta