Meski pertumbuhan kredit perbankan di tahun depan diprediksi lebih rendah, ekonomi Indonesia justru menunjukan prestasi menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi nasional yang diproyeksikan mencapai 5,5% merupakan yang tertinggi kedua diantara negara-negara di dunia.
Chief Econom Bank CIMB Niaga, Winang Budoyo menilai perlambatan sektor kredit ini sejalan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan.
"Kredit selalu mengikuti pertumbuhan ekonomi. Jadi kalau selama ini diatas 20% saya rasa sudah wajar lah di bawah 20%, sekaligus membuat perbankan lebih sehat," ungkapnya saat ditemui di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (10/10/2013).
Winang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan berada di kisaran 5,5% atau lebih rendah dari prediksi tahun ini di kisaran 5,9%. "Paling paling, (pertumbuhan kredit) tahun depan sekitar 15%-18%," jelasnya.
Dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi tersebut, Indonesia dipastikan bakal menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia setelah China.
"prediksi IMF, India kan 3,8%, China 7,3%, Indonesia kalau masih bertahan di atas 5% bisa jadi nomor dua," tegas Winang.
Melambatnya pertumbuhan kredit, lanjutnya, juga sudah sejalan dengan keinginan Bank Indonesia. Bank sentral selama setahun terakhir menilai pertumbuhan kredit terutama kredit properti dinilai terlalu tinggi. Kondisi ini dikhawatirkan akan memicu timbulnya buble.(Yas/Shd)
sumber : liputan6.com