Teori Kriptologi Kuantum Benteng Digital Masa Depan Seluruh Dunia

Peperangan fisik telah bergeser keranah perang maya yang tak kasat mata, kekuatan militer yang besar tak cukup untuk melindungi sebuah bangsa dan negara, domain ekonomi, kekuatan sumber daya manusia yang berbasis pendidikan yang hebat serta pertahanan budaya yang kuat kini menjadi sangat penting dan dominan dalam menjaga keutuhan dan persatuan sebuah bangsa.


Strategi penggunaan kekuatan melalui teknologi informasi terus dikembangkan oleh negara-negara maju, antara lain oleh Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Rusia, India dan Cina, dalam upaya mewujudkan tujuan nasionalnya.


Permasalahan global ini yang merupakan Current issue seperti Changing Responsibility of Security dan Core Values of Responsibility. Nilai-nilai Humaniter yang dijunjung tinggi, melahirkan konsep bahwa nilai tingkat keamanan individu sangat dijunjung tinggi, oleh karena itu negara akan sangat tergantung pada seluruh interaksi individu pada tataran global.

Sehingga masalah Human security merupakan agenda pokok bagi semua insan manusia di muka bumi dan membutuhkan kerja sama yang erat antar semua individu. Dengan kata lain tercapainya keamanan tidak hanya bergantung pada negara, melainkan oleh kerja sama transnasional antar non state actor.

Perang Informasi


Perang Informasi adalah suatu bentuk konflik militer di mana sistem informasi diserang atau dipertahankan, langsung atau tak langsung sebagai upaya mengungguli, menurunkan atau menghancurkan, atau melindungi data, keterangan, keyakinan atau suatu potensi kekuatan perang, antara lain ;
Quote:
1. Perang Informasi adalah setiap bentuk serangan terhadap suatu fungsi informasi. Terlepas dari sarana yang digunakan. Pengeboman terhadap fasilitas telepon juga merupakan perang informasi. Sama halnya dengan menghancurkan software fasilitas switch.

2. Perang Informasi adalah setiap bentuk kegiatan bertujuan melindungi fungsi-fungsi informasi, terlepas dari sarana yg digunakan. Memperkuat dan mempertahankan fasilitas switch dari serangan udara adalah Perang Informasi. Termasuk menggunakan anti-virus untuk melindungi fasilitas software.

3. Perang Informasi adalah sarana, bukan tujuan, seperti halnya Perang Udara adalah alat, bukan tujuan. Perang Informasi bisa digunakan sebagai sarana untuk melaksanakan Serangan Strategis dan Penyekatan, persis seperti Perang Udara digunakan dalam Serangan strategis dan Penyekatan Udara.
Simak saja apa yang terjadi di Mesir, Tunisia, Libiya, Syriya, dan banyak Negara Negara Arab yang masih menerapkan fungsi kultur demokrasi berkarakter monarkhi, dan paham turunan akan menjadi sasaran empuk dari Era teknologi ini, tanpa menggunakan kekuatan senjata yang dapat berakhir dengan penggulingan kekuasaan ataupun bagi yang bertahan juga menjadi pemicu perang saudara.

Kriptologi Kuantum

Quote:
Ilmu kriptografi telah dikenal sejak lama. Mulai dari algoritma paling sederhana seperti Caesar Cipher sampai dengan algoritma kriptografi modern yang banyak digunakan saat ini. Seiring dengan berkembangnya ilmu kriptografi ikut pula berkembang ilmu kriptoanalisis yaitu ilmu untuk memecahkan cipherteks yang telah di enkripsi dengan suatu algoritma kriptografi. Bersama-sama kriptografi dan kriptoanalisis tergabung dalam suatu bidang yang disebut kriptologi.

Kriptografi dan kriptoanalisis terus berkembang beririrngan. Para ahli kriptologi akan berlomba-lomba menemukan cara untuk memecahkan sebuah algoritma kriptografi yang baru muncul. Sebagai ilmu yang terus berkembang, selalu muncul inovasi baru dalam dunia kriptologi. Saat ini perkembangan kriptoanalisis sedikit terhambat oleh keterbatasan kemampuan komputasi computer saat ini.


Sejumlah algoritma kriptografi modern memanfaatkan hambatan ini. Sejumlah algoritma kriptografi modern saat ini akan dengan mudah dapat dipecahkan jika kunci yang digunakan tergolong pendek. Akan tetapi, jika kunci yang digunakan cukup panjang (biasanya mencapai 100 angka) dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk menemukan kunci untuk memecahkan cipherteks tersebut.

Para ahli kriptologi terus menerus mencari kemungkinan baru untuk diterapkan dalam dunia kriptologi. Salah satu ide yang muncul belakangan ini, walaupun baru sebatas pembahasan teori adalah kuantum kriptologi.
Ide mengenai kriptografi kuantum berkembang dari ilmu fisika kuantum. Menurut ilmu kuantum, gelombang cahaya terdiri dari partikel-partikel diskrit yang disebut foton (photon). Foton adalah partikel tak bermassa yang membawa energy, momentum dan momentum angular. Sementara gelombang elektromagnetik, termasuk gelombang cahaya, dapat dikenai polarisasi.

Untuk gelombang cahaya, polarisasi terjadi sesuai dengan arah momentum angular atau perputaran foton. Sebuah foton yang dilewatkan pada filter polarisasi bisa lolos ataupun tidak lolos dari filter tersebut. Tetapi jika foton tersebut lolos, maka polarisasinya akan menjadi sama dengan arah filter yang dilewatinya tanpa mempehitungkan polarisasi awal foton tersebut.

Polarisasi foton tersebut dapat diketahui melalui detektor foton untuk mengetahui apakah sebuah foton lolos dari filter yang ada atau tidak. Dasar dari kriptografi kuantum adalah prinsip ketidakpastian Heisenberg yang menyatakan bahwa suatu pasangan properti fisik saling terhubung sedemikian sehingga pengukuran terhadap salah satu properti akan menghambat pengukuran untuk properti lainnya.

Kriptologi kuantum adalah sebuah ide menarik yang dapat menimbulkan revolusi dalam dunia kriptografi. Jika kriptografi kuantum dapat benar-benar diterapkan, keamanan pesan yang dikirim untuk berkomunikasi satu sama lain melalui saluran umum akan jauh lebih terjaga. Sehingga Kriptologi Kuantum dapat digunakan sebagai benteng digital masa depan untuk keamanan suatu bangsa.

Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat, telah memberikan peluang kepada siapa saja yang ingin memanfaatkan teknologi tersebut untuk mengembangkan wawasan pengetahuan, strategi, dan taktik berpikir dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Konsekuensi logis dari kondisi ini kemudian mempengaruhi sikap dan perilaku setiap orang yang berpendidikan, bahkan telah memotivasi masyarakat internasional di setiap belahan dunia untuk menuntut adanya; kebebasan disemua lini, independensi serta tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good governance and clean government); penegakan hukum yang adil (law enforcement of fair), maupun hak untuk hidup layak (kesejahteraan).


Teknologi informasi dewasa ini secara signifikan telah dimanfaatkan oleh perorangan atau kelompok untuk mendapatkan dan menyebarluaskan data dan informasi melalui mass media, internet, dengan pemanfaatan satelit komunikasi guna memenuhi rasa ingin tahu atau untuk mendukung falsafah hidup seorang komunikator. Pengaruh yang ditimbulkan sangat jelas dapat berakibat positif atau buruk terhadap sasaran yang dicapai, apakah itu pribadi, kelompok, dan atau suatu organisasi pemerintahan.

Belakangan kerap terjadi suatu informasi yang mengguncangkan seperti situs Jaring sosial Wiki Leaks yang memberikan informasi tentang berbagai hal telah mempengaruhi kredibilitas banyak negara. Atau juga tayangan hiburan dan berita media elektronik yang bernuansa kekerasan, materialistis, dan menghasut dapat menggoda pemirsa untuk berbuat anomali.

Institusi pertahanan negara (Kementrian Pertahanan dan Semua Lembaga Pertahanan Negara) harus segera bertindak cepat dalam merespon perubahan ini, dalam 25 tahun mendatang bangsa Indonesia harus mampu memiliki para ahli yang handal dalam bidang ini, merekrut para anak muda cerdas dan cemerlang berbakat dari berbagai wilayah di tanah air agar kreatifitas dan kecerdasannya tersalurkan untuk mempertahankan bangsanya.

sumber : http://forum.viva.co.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak