1. Giovanni van Bronckhorst
Giovanni Christiaan van Bronckhorst (lahir di Rotterdam, Belanda, 5 Mei
1975; umur 36 tahun) adalah seorang pemain sepak bola dari Belanda,
Sejak tahun 2003 ia bermain di Feyenoord Rotterdam di Eredivisie.
Ia
biasanya berposisi sebagai pemain tengah atau pemain bertahan. Ia
ditransfer dari FC Barcelona ke Feyenoord setelah dia membawa Barcelona
juara Liga Champions tahun 2006. Di Feyenoord ia dipercaya menjadi
kapten. Ia memperkuat Belanda pada berbagai turnamen peringkat
internasional sejak Piala Dunia FIFA 1998 hingga Piala Dunia FIFA 2010.
Pada timnas Piala Dunia 2010 ia dipercaya sebagai kapten.
Dia membawa Belanda lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 dengan enam
kemenangan berturut-turut selama kualifikasi. Di final, Belanda kalah
dari Spanyol dengan skor 1-0. Setelah Piala Dunia 2010, Van Bronckhorst
memutuskan untuk pensiun dan hanya menjalani karier di Feyenoord. Van
Bronckhorst adalah salah satu dari beberapa pemain dalam tim nasional
Belanda keturunan Indonesia.
Ayahnya, Victor
van Bronckhorst adalah seorang Indo sementara ibunya Fransien Sapulette
berasal dari Saparua, Maluku. Ia masih bisa berkomunikasi dengan
menggunakan Bahasa Indonesia dengan aksen Indonesia Timur, walaupun ia
tidak benar-benar menguasai seluruh kosakata yang ada dalam Bahasa
Indonesia.
2. Robin van Persie
Robin van Persie (lahir di Rotterdam, Belanda, 6 Agustus 1983; umur 28
tahun) adalah penyerang tim nasional sepak bola Belanda yang bertinggi
badan 183 cm dan bermain di Inggris FA Premier League untuk tim Arsenal.
Ia termasuk anggota Timnas Belanda yang memperkuat negara tersebut di
Piala Dunia 2006, Piala Eropa 2008, dan Piala Dunia 2010. Van Persie
merupakan pemain keturunan Indonesia. Ternyata Van Persie
mempunyai darah keturunan Indonesia yang diwarisi dari sang nenek yang
asli dari orang Indonesia, tepatnya di Surabaya. Orang tua dari Van
Persie yaitu bernama Jose Ras dan Bob.
Van
persie lahir dan dibesarkan dari keluarga seniman. Ibunya seorang
pelukis dan desainer perhiasan dan guru bagi anak-anak yang mempunyai
kebutuhan khusus, sang ayah yang tidak lain ialah seorang pematung.
Tetapi orang tua Van Persie berpisah semasa dirinya masih menjalani masa
kanak-kanak yang kemudian Van Persie tinggal bersama sang ayah serta
dua saudara perempuannya yang bernama Liliy dan Kiki.
sebelumnya
dia mencoba tinggal bersama sang ibu tetapi dia tak betah. Semasa duduk
di bangku Sekolah Dasar, Van Persie merupakan seorang anak yang kurang
dimata teman-temannya.Dia dijauhi semua temannya, sehingga kondisi saat
itu yang membuatnya harus berteman dengan penjaga gerbang sekolahnya
yang notabene seorang berkebangsaan Maroko asli yang beragama Islam.
Dialah yang menjadi sahabat Van Persie.
3. John Gijsbert Alan Heitinga
John Gijsbert Alan Heitinga (lahir di Alphen aan den Rijn, 15 November
1983; umur 27 tahun) adalah bek kanan atau bek tengah tim nasional sepak
bola Belanda yang bertinggi badan 180 cm dan bermain di Ajax Amsterdam.
Ia memperkuat timnasnya di Euro 2004, Piala Dunia 2006, dan Piala Dunia
2010. Heitinga merupakan satu dari sekian banyak pemain Belanda
berketurunan Indonesia dengan berdarah Maluku.
4. Mark van Bommel
Mark Peter Gertuda Andreas van Bommel alias Mark van Bommel (lahir di
Maasbracht, 22 April 1977; umur 34 tahun) adalah seorang pemain sepak
bola Belanda. Ia berposisi sebagai gelandang. Sejak musim 2006/07 ia
memperkuat Bayern Muenchen. Tinggi badannya adalah 187 cm.
Klub-klub
yang pernah ia perkuat sebelumnya termasuk PSV Eindhoven dan FC
Barcelona. Bommel pertama kali masuk tim nasional sepak bola Belanda
pada tahun 2000.
Hingga 25 Agustus 2006 ia telah bermain 40 kali di tim nasional dan mencetak 7 gol.
Ia
turut memperkuat Belanda di Piala Dunia 2006. Dia termasuk dalam sekian
banyak pesepakbola Belanda yang memiliki keturunan Indonesia.
5. Jeffrey Leiwakabessy
Jeffrey Leiwakabessy (lahir di Elst, Overbetuwe, 23 Februari 1981; umur
30 tahun) adalah bek kiri sepak bola Belanda keturunan Maluku yang
sekarang bermain untuk Anorthosis Famagusta FC. Leiwakabessy
memainkan musim profesional pertamanya dengan NEC Nijmegen. Antara tahun
2006–2007, ia pindah ke Alemannia Aachen, yang kembali ke divisi
pertama Jerman setelah absen selama 4 dasawarsa. Leiwakabessy muncul di
34 pertandingan selama musim tersebut, namun tak dapat mencegah
pembuangan segera.
Setelah lebih dari 1 musim di Aachen, Leiwakabessy bergabung dengan Anorthosis Famagusta FC di Divisi Pertama Siprus. Ia terus muncul dalam 12 pertandingan Liga Champions UEFA, karena Anorthosis sudah terlalu banyak mencapai kesuksesan, meskipun akhirnya dikeluarkan juga.
sumber : http://ebo.web.id/5-pemain-sepakbola-terkenal-belanda-yang-berdarah-indonesia/
Setelah lebih dari 1 musim di Aachen, Leiwakabessy bergabung dengan Anorthosis Famagusta FC di Divisi Pertama Siprus. Ia terus muncul dalam 12 pertandingan Liga Champions UEFA, karena Anorthosis sudah terlalu banyak mencapai kesuksesan, meskipun akhirnya dikeluarkan juga.
sumber : http://ebo.web.id/5-pemain-sepakbola-terkenal-belanda-yang-berdarah-indonesia/