Fashion Show karya 10 Desainer seperti Barli Asmara, Carmanita, Denny Wirawan, Didi Budiardjo, Era Soekamto, Kanaya Tabitha, Liliana Lim, Tri Handoko, Tuty Cholid, Yongki Budisutisna pada pagelaran Jakarta Fashion & Food Festival 2013 dengan mengusung tema Kain Negeri di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (13/5/2013) malam. (Tribun Jakarta/Jeprima) |
Kenyataan ini menimbulkan sebuah pertanyaan: ke manakah fashion Indonesia harus berkiblat?
Tak bisa dimungkiri, selera konsumen dan gaya rancangan desainer Tanah Air masih dipengaruhi tren yang berlaku di empat kota fashion dunia yaitu New York, London, Milan dan Paris.
Namun Era Soekamto, desainer fashion yang tergabung dalam Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI), meyakini bahwa bukan tidak mungkin jika Indonesia suatu saat memiliki acuan tren fashion tersendiri atau bahkan menjadi pusat tren fashion dunia.
"Karena sejarah mengatakan demikian. Asia-lah yang sebenarnya menginspirasi dunia barat dulu, bukan sebaliknya," ujar Creative Director Iwan Tirta Private Collection itu saat ditemui Tribunnews.com usai jumpa pers Bazaar Fashion Festival Presents IPMI Trend Show 2014 belum lama ini di Gandaria City, Jakarta.
Alasannya itu berdasarkan pengetahuannya tentang sejarah penjelajahan bangsa Cina yang mengantarkan lahirnya Renaissance.
"Ini terjadi pada tahun 1421. Cina sendiri terinspirasi dari Majapahit. Sekitar 70 tahun kemudian Christopher Columbus menemukan Amerika. Columbus sendiri menggunakan peta yang dibuat oleh Cina dan Majapahit untuk menemukan benua Amerika," ujar desainer yang mengaku pecinta sejarah ini.
Sejarah inilah yang akan menjadi konsep koleksi terbaru Era untuk lini Era Soekamto Indonesia. Koleksi tersebut akan ditampilkan perdana di IPMI Trend Show 2014, awal Oktober mendatang.
"Saya rasa masyarakat sekarang juga sudah semakin cerdas dan rasional dalam hal berpakaian. Mereka mulai mengenal fashion negeri sendiri. Ada local content yang tidak didapatkan dari karya desainer luar," tutur Era.
sumber : tribunnews