PM Latvia, Valdis Dombrovskis
mengundurkan diri dari jabatannya setelah tragedi runtuhnya atap pusat
perbelanjaan Maxima yang menewaskan 54 orang. | AP Photo/Yves Logghe
"Mempertimbangkan semua situasi yang berkaitan dengan tragedi itu, sebuah pemerintahan baru dibutuhkan dan itu mendapatkan dukungan penuh dari parlemen," ujar PM Valdis dalam jumpa pers sambil menahan tangis.
"Saya telah mengajukan pengunduran diri dari jabatan saya sebagai perdana menteri," ujarnya setelah bertemu Presiden Andris Berzins.
Pengunduran diri Valdis ini terjadi di tengah desakan untuk mencari tahu penyebab terjadinya tragedi itu.
Perdebatan terfokus pada dugaan buruknya materi yang digunakan untuk membangun pusat perbelanjaan itu atau kemungkinan adanya kesalahan rancangan.
Sejauh ini belum jelas apakah Presiden Berzins akan segera menggelar pemilu atau mencoba membentuk pemerintahan baru dengan persetujuan parlemen.
Pemilu Latvia sesuai jadwal baru akan digelar pada Oktober 2014.
Sementara itu, Presiden Berzins mengatakan, para pejabat tinggi masalah keamanan akan menggelar pertemuan pada 4 Desember untuk membahas tragedi memilukan pekan lalu itu.
Kejutan politik ini terjadi hanya beberapa pekan sebelum Latvia bergabung dengan Uni Eropa pada Januari mendatang. Sebuah langkah tak populer yang membuat pemerintahan PM Valdis Dombrovskis terpojok.
Sebanyak 54 orang tewas dan 40 orang lainnya terluka saat atap pusat perbelanjaan Maxima di kawasan Zolitud, Riga, ambruk pekan lalu.
Tragedi yang menjadi salah satu yang terburuk di kawasan Baltik itu membuat negeri berpenduduk 2 juta jiwa tersebut terhenyak.
sumber : Kompas