Sutera, mendengar namanya saja sudah pasti dibenak kita akan terbayang harganya yang mahal. Betul sekali, sebanding dengan kualitasnya, sutera memang berbeda dibandingkan dengan jenis kain lainnya. Pertanyaannya kenapa sutera bisa mahal? Jawabannya adalah dikarenakan sutera dihasilkan langsung oleh ulat sutera yang telah menjadi kepompong (kupa). Sebelum dijadikan benang, kepongpong sutera harus melalui beberapa tahapan proses terlebih dahulu seperti di rebus untuk mematikan larva ulat, setelah itu dikeringkan, kemudian serat sutera diuntai dan selanjutnya dipintal menjadi bentuk kain. Menurut sumber yang kami peroleh dari satu kepompong ulat sutera dapat menghasilkan serat benang sepanjang 300 hingga 900 cm dengan diameter 10 mikrometer.
Disamping itu, karakteristik setiap ulat sutera di beberapa daerah dapat berpengaruh terhadap kualitas kain sutera yang dihasilkan. Seperti diketahui, terdapat empat jenis ras kupu sutera yang menghasilkan produk unggulan diantaranya adalah ras cina, ras jepang, ras eropa, dan ras tropika (untubogang.blogdetik.com), dan di Indonesia sendiri saat ini lebih banyak dikembangkan yang ras cina dan jepang. Berdasarkan tehnik pembuatannya, terdapat dua jenis kain sutera, yaitu kain sutera hasil buatan alat tenun mesin (ATM), dan kain sutera hasil buatan alat tenun bukan mesin (ATBM) atau dikenal dengan cara manual (handmade). Kain sutera jenis ATBM memiliki karakteristik lebih kasar, agak tebal, cepat kusut jika dibandingkan dengan yang ATM, namun tetap lembut saat bersentuhan dengan kulit. Kain sutera cina merupakan salah satu contoh jenis ATM, oleh karena itu teksturnya lebih halus dan tipis.
Menurut beberapa ahli busana, semakin tipis kain sutera maka harganyapun semakin mahal. Berikut ini adalah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kain sutera
1. Benang sutera sangat kuat, tidak mudah putus
2. Sutera juga lembut saat menyentuh kulit, hal ini disebabkan adanya kandungan asam amino dalam benang sutera
3. Sutera memiliki kemampuan menyerap yang baik sehingga berasa dingin dikulit dan cocok digunakan untuk daerah panas dan tropis
4. Bahan sutera memiliki karakteristik berkilau seperti mutiara, hal ini disebabkan adanya lapisan – lapisan fibroin
5. Jika dibakar tidak akan habis dengan cepat, dan berbau seperti rambut kebakar, serta jika meninggalkan abu berwarna kehitaman dan akan habis jika diremas.
6. Dan salah satu manfaat sutera adalah mampu berperan sebagai tabir surya atau melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet matahari.
Ada trik bagaimana memberadakan sutera asli dengan bukan sutera, ambil sampel benang sutera, kemudian bakar hingga habis. Maka sutera asli jika kena api tidak akan cepat habis, dan akan meninggalkan abu berwarna kehitaman. Disamping itu juga akan tercium bau seperti rambut kebakar atau bulu ayam kebakar. Kalau bukan sutera asli jika dibakar maka akan cepat habis dan tidak meninggalkan abu, kalau pun ada sisa abu, sisa pembakarannya seperti plastik dan keras dan kadang berbau seperti kapas atau kertas yang dibakar (ummuiqbal.wordpress.com).
Nah bagaimana hubungannya dengan kain semi sutera? Jelas yang namanya semi sutera didalamnya tidak seratus persen berbahan sutera, melainkan ada campuran bahan lain. Biasanya campuran lainnya adalah viscose, polyester, bahan serat atau sutera sintetis. (ummuiqbal.wordpress.com).
Ok, sekarang kita sudah paham bagaimana membedakan sutera asli dengan bukan sutera asli.
Disamping itu, karakteristik setiap ulat sutera di beberapa daerah dapat berpengaruh terhadap kualitas kain sutera yang dihasilkan. Seperti diketahui, terdapat empat jenis ras kupu sutera yang menghasilkan produk unggulan diantaranya adalah ras cina, ras jepang, ras eropa, dan ras tropika (untubogang.blogdetik.com), dan di Indonesia sendiri saat ini lebih banyak dikembangkan yang ras cina dan jepang. Berdasarkan tehnik pembuatannya, terdapat dua jenis kain sutera, yaitu kain sutera hasil buatan alat tenun mesin (ATM), dan kain sutera hasil buatan alat tenun bukan mesin (ATBM) atau dikenal dengan cara manual (handmade). Kain sutera jenis ATBM memiliki karakteristik lebih kasar, agak tebal, cepat kusut jika dibandingkan dengan yang ATM, namun tetap lembut saat bersentuhan dengan kulit. Kain sutera cina merupakan salah satu contoh jenis ATM, oleh karena itu teksturnya lebih halus dan tipis.
Menurut beberapa ahli busana, semakin tipis kain sutera maka harganyapun semakin mahal. Berikut ini adalah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kain sutera
1. Benang sutera sangat kuat, tidak mudah putus
2. Sutera juga lembut saat menyentuh kulit, hal ini disebabkan adanya kandungan asam amino dalam benang sutera
3. Sutera memiliki kemampuan menyerap yang baik sehingga berasa dingin dikulit dan cocok digunakan untuk daerah panas dan tropis
4. Bahan sutera memiliki karakteristik berkilau seperti mutiara, hal ini disebabkan adanya lapisan – lapisan fibroin
5. Jika dibakar tidak akan habis dengan cepat, dan berbau seperti rambut kebakar, serta jika meninggalkan abu berwarna kehitaman dan akan habis jika diremas.
6. Dan salah satu manfaat sutera adalah mampu berperan sebagai tabir surya atau melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet matahari.
Ada trik bagaimana memberadakan sutera asli dengan bukan sutera, ambil sampel benang sutera, kemudian bakar hingga habis. Maka sutera asli jika kena api tidak akan cepat habis, dan akan meninggalkan abu berwarna kehitaman. Disamping itu juga akan tercium bau seperti rambut kebakar atau bulu ayam kebakar. Kalau bukan sutera asli jika dibakar maka akan cepat habis dan tidak meninggalkan abu, kalau pun ada sisa abu, sisa pembakarannya seperti plastik dan keras dan kadang berbau seperti kapas atau kertas yang dibakar (ummuiqbal.wordpress.com).
Nah bagaimana hubungannya dengan kain semi sutera? Jelas yang namanya semi sutera didalamnya tidak seratus persen berbahan sutera, melainkan ada campuran bahan lain. Biasanya campuran lainnya adalah viscose, polyester, bahan serat atau sutera sintetis. (ummuiqbal.wordpress.com).
Ok, sekarang kita sudah paham bagaimana membedakan sutera asli dengan bukan sutera asli.
sumber : rumahtaziek