“Saya menyatakan pengunduran diri kepada seluruh rakyat Mesir Raya, bukan kepada Grand Imam yang memiliki Al Azhar,” kata Qardhawi, Senin (2/12), seperti dilansir World Bulletin.
Pernyataan tersebut disampaikan Qardhawi lantaran memang ada perbedaan pemikiran yang cukup tajam antara dirinya dengan pimpinan Al Azhar saat ini. Qardhawi yang juga presiden Uni Internasional untuk Cendekiawan Muslim itu berpendapat, jabatan Imam Al Azhar yang sesungguhnya telah dirampas’ oleh kudeta militer.
Imam Al Azhar, Ahmed Tayeb, secara terbuka mendukung penggulingan Presiden terpilih Mesir Muhammad Mursi oleh kekuatan militer pada 3 Juli lalu. Sementara, Qardhawi sendiri merupakan salah satu kritikus paling vokal yang menentang kudeta tersebut. Ia pun telah berulang kali mengecam penguasa baru yang didukung militer Mesir.
Kelompok cendekiawan yang berbasis di Qatar juga mengecam Al Tayeb karena dinilai telah gagal mengundang para anggota Dewan Ulama Senior Al Azhar untuk membahas berbagai pembantaian yang terjadi di Mesir, utamanya adalah insiden serius di Rabaa Al Adawiya dan Nahda Square, Kairo, yang telah meneror rakyat Mesir.
sumber : republika