Barcelona FC tengah mengalami kisruh besar akibat transfer Neymar yang diselubungi berbagai rahasia. Masalah itu bahkan menjadi terlalu besar bagi Presiden klub Sandro Rosell yang akhirnya memilih mundur.
Anehnya, Barca terkesan menimpakan kesalahan mereka kepada sang rival, Real Madrid. Presiden baru Barca Josep Maria Bartomeu sudah dua kali mengindikasikan bahwa Madrid berada di belakang kasus transfer Neymar itu.
Komentar Bartomeu itu mendapat reaksi sinis dari media Spanyol. Media
kota Madrid menyebut Barca menderita penyakit Madriditis akut yang tak
bisa disembuhkan lagi. Madriditis adalah ketika ada kontroversi di
Barca, mereka selalu menimpakan kesalahan itu kepada Madrid - apa pun
alasannya.
Namun pelatih Barca Gerardo Martino enggan ikut campur soal rivalitas di luar lapangan itu. Ia sudah mendengar istilah Madriditis, namun bersikukuh tak tahu apa artinya.
"Saya tidak tahu apa artinya Madriditis. Jika kalian (para wartawan) mau memberitahu, saya akan dengan senang hati mendengarkan. Tapi jujur saja saya tak tahu artinya saat ini. Saya sempat membacanya sekilas, tapi saya tak paham artinya."
Sejauh ini Madrid masih belum mengeluarkan reaksi apa pun perihal 'tuduhan' dari Barca tersebut.
Anehnya, Barca terkesan menimpakan kesalahan mereka kepada sang rival, Real Madrid. Presiden baru Barca Josep Maria Bartomeu sudah dua kali mengindikasikan bahwa Madrid berada di belakang kasus transfer Neymar itu.
Namun pelatih Barca Gerardo Martino enggan ikut campur soal rivalitas di luar lapangan itu. Ia sudah mendengar istilah Madriditis, namun bersikukuh tak tahu apa artinya.
"Saya tidak tahu apa artinya Madriditis. Jika kalian (para wartawan) mau memberitahu, saya akan dengan senang hati mendengarkan. Tapi jujur saja saya tak tahu artinya saat ini. Saya sempat membacanya sekilas, tapi saya tak paham artinya."
Sejauh ini Madrid masih belum mengeluarkan reaksi apa pun perihal 'tuduhan' dari Barca tersebut.
sumber : bola.net