Iqra’ bismi Rabbikalladzi khalaq menurut Nasaruddin Umar ; Memadukan antara Agama dan Ilmu Pengetahuan

-->
Iqra’ bismi Rabbikalladzi khalaq menurut Nasaruddin Umar ; Memadukan antara Agama dan Ilmu Pengetahuan[1]
Prof. Hull dalam karyanya History and Philosophy of Science mengatakan bahwa dalam pandangannya siklus dominasi perkembangan antara agama dan ilmu pengetahuan terjadi setiap enam abad. Hull memulai penelitiannya dengan mengkaji abad 6 SM sampai abad 1 M. Diketahui bahwa pada periode tersebut (6 SM – 1 M) dominasi perkembangan ilmu pengetahuan melaju dengan pesat dan berbanding terbalik dengan perkembangan agama. Sejarah mencatat pada periode tersebut terlahir banyak ilmuwan ternama, yakni para tokoh filusuf Yunani, sebut saja Socrates, Plato, Aristoteles, Pythagoras, dan lain sebagainya. Sementara itu, tokoh agamawan pada periode itu seakan hampir tidak ditemukan.

Pada periode selanjutnya (1 M – 6 M) dominasi perkembangan beralih kepada agama. Hal ini diawali dengan lahirnya Nabi Isa As. Bila diperhatikan dengan seksama pada periode ini terlihat para tokoh yang bergelut dalam bidang keilmuan mengalami penurunan popularitas, dan berbanding terbalik dengan semakin meningkatnya popularitas para tokoh agamawan. Pada periode ini agama menjadi primadona. Para penguasa bergabung dengan para tokoh agama pada masa itu yaitu, pendeta greja. Mereka menjadikan diri mereka seolah sebagai wakil Tuhan di bumi dan mengekang rakyatnya bergelut dalam dunia ilmu pengetahuan agar tidak terlahir pemikiran yang bertentangan dengan pemikiran mereka.
Kemudian pada periode berikutnya (6 M – 13 M), nampaknya dominasi perkembangan antara agama dan ilmu pengetahuan seolah tidak terjadi. Keduanya berjalan beriringan dan berkembang pesat secara bersamaan. Periode ini ditandai dengan lahirnya Revolusioner Besar yakni Nabi Muhammad Saw. dengan agama Islam. Mengingat pada periode sebelumnya (1 M – 6 M) terjadi penyimpangan dalam hal agama dan kegelapan dalam hal ilmu pengetahuan, maka Allah SWT mengutus Nabi Muhammad Saw dengan agama Islam. Nabi Muhammad Saw. memadukan agama dan ilmu pengetahuan. Hal ini sebagaimana  kalam Allah yang diwahyukan pertama kali kepada beliau, yakni Iqra’ bismi Rabbikallazi khalaq (Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan). Jika diperhatikan secara mendalam, iqra’ menunjukkan ilmu pengetahuan dan bismi Rabbik menunjukkan agama. Keduanya bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Jika Iqra' tanpa bismi Rabbik atau bismi Rabbik tanpa iqra', maka tidak akan mengangkat martabat manusia.

By : L. Anwar

[1] Tulisan ini bersumber dari sambutan dan maw’izah Prof. Nasaruddin Umar sebagai Wakil Menteri Agama dalam acara Temu Nasional, Pembinaan, dan Pengabdian Community of Santri Scholars of Ministry of Religion Affairs (CSS MoRA) di PP. Nurul Haromain Kulon Progo-Yogyakarta tanggal 24-27 Januari 2012.

2 Komentar

  1. Sepertinya pernah baca sebelumnya,,,,, wokey,,keep writting and heppy blogging goz....!!! pisit en pollow bek mai blog http://lucky-gratisilmu.blogspot.com/ tingkiyu..

    BalasHapus
  2. www(dot)updatebetting(dot)com
    [Sbobet / Live Casino / Ibcbet / Sabung Ayam / Togel / Fishing World / E-Games]

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak