5 Persaingan Panas Perusahaan Besar di Indonesia

1. Honda vs Yamaha

       Bicara soal motor di Indonesia siapa yang tidak kenal dengan Honda, salah satu perusahaan motor asal Jepang yang menguasai pasar motor dan betul-betul akrab di Indonesia, bahkan sangking akrabnya orang jawa menyebut semua sepeda motor merek apapun dengan sebutan "onda", yang berasal dari kata honda (seolah "onda" menjadi bahasa jawa yang artinya sepeda motor). Menurut riset MARS Indonesia di 5 kota besar (Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan) yang dimuat dalam Indonesian Consumer Profile 2008, Honda mendominasi pasar motor Indonesia dengan market share (MS) 64,5%. Kemudian disusul Yamaha dengan MS 23%, Suzuki 16,5%, Kawasaki 2,8% dan merek-merek lainnya di bawahnya[1].

       Sampai saat ini hanya Honda dan Yamaha yang terlihat menguasai pasar motor di Indonesia. Honda terkenal dengan skutiknya, sementara Yamaha dengan motor sportnya. Lalu pada kuartal I tahun 2012 Honda dan Yamaha mengalami penurunan dengan MS 55%, dan Yamaha 18%. Kini persaingan 2 perusahaan besar asal Jepang itu semakin ketat dan memanas layaknya dunia balap Rossi & Lorenzo (Yamaha) Vs Pedrosa & Marquez (Honda). Terlihat  persaingan panas ketika muncul produk mereka saat itu Blade dan Jupiter Z yang hampir sama modelnya. Tidak berhenti sampai di situ saja, kemudian mereka selalu terlihat nyaris bersamaan ketika meluncurkan produk barunya. Ketika Yamaha meluncurkan New Vixion, tidak mau kalah Honda meluncurkan CB150R. Honda dengan matic andalannya yaitu Vario 125F1 dan Beat PGM-F1. Yamaha tidak mau ketinggalan dengan andalannya yaitu Mio J, Mio Fino, Soul GT dan Xeon RC. Meski MS Honda belum terkejar tapi Yamaha terus menempel erat di bawahnya.

2. PT Telkomsel Vs XL Axiata

       Kini terdapat banyak perusahaan seluler di Indonesia, yang terbesar di antara mereka yaitu Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat. Pasar seluler di Indonesia dipelopori oleh PT Telkomsel. Hingga saat ini Telkomsel tetap memegang market leader pasar seluler di Indonesia. Pada tahun 2010 Telkomsel memiliki 88,3 juta pelanggan[2], kemudian pada akhir tahun 2012 jumlah pelanggan mengalami peningkatan drastis mencapai 125 juta pelanggan dengan MS 55% dari 3 operator seluler terbesar di Indonesia[3]. Indosat yang awalnya selalu menempati posisi kedua di bawah Telkomsel, saat ini (2013) tersalip oleh PT XL Axiata. Sehingga kini Indosat ada di posisi ketiga setelah PT XL Axiata. PT XL Axiata mengalami pertumbuhan drastis tiap tahunnya. Tahun 2012 jumlah pelanggannya sebanyak 45 juta, dengan MS 19,7%.

       Kendati MS PT XL Axiata masih terpaut jauh dari Telkomsel, namun saat ini persaingan mereka semakin memanas, bahkan sempat terjadi perang iklan. Mungkin anda tidak lupa dengan iklan XL yang dibintangi oleh Sule. Sebelum membintangi iklan kartu As, Sule adalah bintang kartu XL bersama Baim Cilik. Di iklan XL Sule selalu meminta Baim untuk bilang “Om Sule ganteng”, dan Baim tetap saja bilang “Om Sule jelek”. Lalu pada kalimat terakhir berbunyi “Dari pertama, Om Sule itu jelek, dan dari pertama kalau 25 rupiah XL beneran! Tarif XL itu murah”, disusul dengan slogan XL “Sejujur Baim, sejujur XL”  Kemudian Telkomsel membalas iklan ini dengan iklan kartu As yang dibintangi Sule. Sule bilang “Saya sudah tobat, ternyata kartu As yang paling murah. Langsung dari menit pertama, siang dan malam, gak dibates-batesin. OK!”. Lalu dengan kalimat terakhir "Saya kapok dibohongin anak kecil!!!"[4]

3. Bank Mandiri Vs BCA

       Seperti yang kita ketahui, di Indonesia terdapat begitu banyak bank. Hingga saat ini jumlah bank di Indonesia kurang lebih terdapat 100-an. Dari sekian banyak bank itu hanya ada 3 bank yang sampai saat ini selalu bertengger di papan atas peringkat bank terbaik dari segi aset, laba bersih, kelebihan, dan sebagainya, yaitu Bank Mandiri, BRI, dan BCA. Pada tahun 2012, Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas) menyelenggarakan penghargaan Banking Award ke-5 (mengukur kinerja industri perbankan di Indonesia). Ada 118 bank yang masuk dalam penilaian. Dari 118 bank itu yang berhasil masuk dalam kategori bank terbaik di Indonesia tahun 2012[5], yaitu :

1. Bank Mandiri (aset : 375.23 triliun)

2. BRI (aset : 318,44 triliun)

3. BCA (aset : 283,18 triliun)

4. BNI (aset : 226,91 triliun)

5. Bank CIMB Niaga (aset : 106,88 triliun)

6. (selebihnya lihat di sini)

       Terlihat jelas ada 3 bank yang yang bertengger di peringkat atas. Meskipun demikian, di antara 3 bank itu yang nampak bersaing ketat bahkan memanas yaitu Bank Mandiri dan BCA. Barangkali belum hilang dari ingatan kita mengenai jaringan ATM BCA dan Bank Mandiri. Awalnya keduanya sangat sulit untuk berhubungan, kemudian atas upaya yang dilakukan Bank Indonesia (BI) sebagai regulator perbankan, akhirnya pada awal tahun 2012 ATM dua bank besar itu dapat terhubung[6].

4. Indomaret Vs Alfamart

       Untuk yang satu ini sepertinya bukan rahasia lagi, sudah banyak orang mengetahui persaingan ketat 2 perusahaan ini. Sebetulnya selain Indomaret dan Alfamart di Indonesia masih banyak terdapat minimarket lainnya, sebut saja Circle K, Yomart, dan lain sebagainya, tapi yang begitu jelas terlihat berkembang pesat hanyalah Indomaret dan Alfamart. Gerai-gerai mereka tersebar luas, baik di perkotaan, maupun pedesaan. Pada tahun 2012 Indomaret telah memiliki lebih dari 3.134 gerai, sementara itu Alfamart memiliki lebih dari 2.779 gerai. Jumlah gerai memang lebih unggul Indomaret, karena dari segi waktu Indomaret memang berdiri lebih awal dibandingkan Alfamart. Meskipun demikian, Alfamart tumbuh dengan pesat terus mengejar Indomaret. Persaingan panas mengiringi laju pertumbuhan mereka. Ada gula ada semut, ada Indomaret ada Alfamart. Kerap kali kita lihat, bila ada gerai Indomaret maka tak jauh dari sana (jarak 10 - 100 meter) ada gerai Alfamart, bahkan ada juga di antara gerai mereka yang saling berhadapan ataupun berdampingan. Barangkali itu adalah strategy Alfamart untuk mengejar Indomaret.

5. Indomie Vs Mie Sedaap

       Untuk urusan mie instan rasanya sudah tak asing lagi dengan merk Indomie. Indomie adalah produk keluaran pelopor perusahaan mie instan di Indonesia, yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Perusahaan yang berdiri pada tahun 1990 ini menguasai pasar mie instan di Indonesia, dengan produknya Indomie, Supermi, dan Sarimi. Pada tahun 2002 Indomie menguasai pasar mie instan dengan market share (MS) 68,8%, kemudian Supermi 10,2%, Sarimi 5,7%, Gaga Mie 4,4%, dan merek yang lain di bawahnya[7]. Terpaut jauh mengungguli para pesaingnya. Namun tak lama kemudian pada tahun 2003 muncul pesaingnya yang di luar dugaan mampu menggerogoti dominasi Indomie. Siapakah dia? Ya, Mie Sedaap di bawah naungan perusahan Wingsfood Group. Pada tahun 2008 Mie Sedaap menyaingi Indomie dengan pangsa pasar (MS) 23%. Hingga saat ini Indomie dan Mie Sedaap terus bersaing ketat untuk menguasai pangsa pasar mie instan di Indonesia. Persaingan mereka semakin memanas ketika Indofood mengeluarkan produk superminya dengan merek "Supermi Sedaaap". Dari segi tulisan terlihat sangat mirip dengan Mie Sedaap, hanya berbeda sedikit dengan penambahan huruf A (Supermi Sedaaap : 3A, Mie Sedaap : 2A). Meskipun demikian, Wingsfood dengan produknya Mie Sedaap tetap tak tergoyahkan mengejar market share Indomie. 

Baca juga:

Terlanjur Berbuat Dosa Besar, Segera Lakukan 3 Hal Penting ini

Mirip banget tapi ternyata beda, ini bedanya Gelato dan Es Krim

---

[1]marsnewsletter.wordpress.com/2009/01/28/honda-masih-raja-motor-indonesia/

[2] telkom.co.id/telkomsel/tentang-telkomsel/profil-perusahaan/

[3] inet.detik.com/read/2013/04/16/133757/2221571/328/telkomsel-raup-laba-rp-157-triliun-125-juta-pelanggan

[4] tongkonanku.com/2010/12/perang-iklan-xl-axiata-vs-as-telkomsel.html

[5] catatan-kk.blogspot.com/2013/01/10-bank-terbesar-dan-terbaik-di.html

[6] jaringanprima.com/kilas_korporasi/40/atm-bca-dan-bank-mandiri-terhubung-melalui-jaringan-atm-prima/

[7] finance.groups.yahoo.com/group/MC-ers/message/350