Menteri Dalam Negeri Arab Saudi memberi peringatan keras kepada perempuan untuk tidak menyetir mobil dan ikut berdemonstrasi dalam kampanye yang akan diselenggarakan Sabtu besok untuk menuntut hak kebebasan berkendara.
Tanpa memperjelas undang-undang apa yang diterapkan dan hukuman apa yang akan diberikan, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Mansour Al-Turki, mengatakan semua pelanggaran, entah itu berdemonstrasi atau bagi perempuan yang menyetir mobil, akan berhadapan dengan hukum.
"Tidak hanya pada tanggal 26 (Oktober). Sebelum dan sesudahnya. Setiap saat," ujar Al-Turki.
Sementara itu, para wanita Arab yang mendukung Kampanye Menyetir pada 26 Oktober esok mengatakan mereka menerima telepon ancaman dari pria yang mengaku mewakili Kementerian Dalam Negeri.
Siapa sebenarnya pengancam tersebut sempat menjadi misteri. Awalnya Al-Turki membantah kepada CNN soal peran kementerian atas telepon ancaman. Namun kemudian, Al-Turki sendiri yang menghubungi CNN dan mengklarifikasi pernyataannya.
Menurutnya, telepon tersebut adalah kegiatan humas kementerian yang dilakukan untuk membantu masyarakat memahami pernyataan yang dirilis pada Rabu lalu yang menyatakan, "Hukum akan sepenuhnya diterapkan hari itu."
Pernyataan yang dirilis oleh badan pemberitaan resmi Arab Saudi itu menyatakan, "Hukum Kerajaan melarang aktivitas yang mengganggu ketenangan publik dan membuka tempat bagi penghasutan."
"Tidak ada ancaman kepada wanita yang dihubungi. Komunikasi itu dilakukan untuk memastikan bahwa para perempuan mengerti pernyataan tersebut," bela Al-Turki.
Sejumlah pendukung kampanye menyetir mengatakan mereka tidak percaya pemerintah menargetkan pernyataan tersebut terhadap pengendara perempuan, tapi peringatan itu justru diberikan kepada mereka yang melakukan protes. Arab Saudi memantau secara ketat semua acara perkumpulan.
Aktivis Manal Al-Sharif, yang saat ini tinggal di Emirat Arab setelah dipenjara selama seminggu karena mengunggah video dirinya menyetir pada 2011, menganggap ancaman kementerian itu sebagai sinyal positif karena pemerintah telah menyatakan posisinya atas isu pengendara perempuan.
"Mereka terus berbicara kepada dunia bahwa isu pengendara perempuan adalah keputusan yang harus diambil masyarakat Saudi."
"Masyarakat saat ini menunjukkan bahwa mereka mendukung perempuan menyeteir. Reaksi pemerintah memperjelas bahwa ini bukanlah keputusan masyarakat. Ini adalah keputusan politik," lanjut Al-Sharif.
"Kita selama ini tidak mengetahui. Saat ini sudah terang benderang dan kita tahu siapa yang kita hadapi," ujarnya.
Pada September lalu, sebuah kegerakan online diluncurkan untuk mendukung perempuan Arab menyetir.
Kampanye menyetir yang akan dilaksanakan pada 26 Oktober secara cepat mendapat dukungan dengan petisi yang telah ditandatangani oleh lebih dari 16.000 orang.
Amnesti Internasional dan Human Rights Watch telah menyerukan kepada pemerintah Arab untuk menghentikan larangan menyetir mobil.
"Itu masa lalu untuk menyampaikan diskriminasi yang sistemik. Menyetir dapat membuka jalan bagi reformasi," kata Rothna Begum, peneliti Human Rights Watch.
Sumber:
CNN
http://www.beritasatu.com/timur-tengah/146603-arab-peringatkan-wanita-untuk-tidak-menentang-larangan-menyetir.html
artikel yang sangat menarik, terimakasih..
BalasHapus