Perangko Kuno Rp20 Miliar Hadir di Jakarta

Replika Perangko Mauritius Indonesia menjadi tuan rumah ajang internasional World Stamp Championship Indonesia 2012 atau kompetisi filateli dunia. Ajang yang diselenggarakan di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta ini menampilkan beberapa koleksi 60 federasi filateli dari seluruh dunia. Anda bisa mengunjungi pameran yang berlangsung satu pekan mulai dari 18 Juni
sampai 24 Juni 2012.


Salah satu koleksi kuno yang menarik yakni Perangko Mauritius senilai Rp20 miliar. Inilah perangko pertama yang dicetak pada 1847. Perangko berperekat pertama ini resmi diterbitkan oleh pihak koloni Inggris melalui kantor pos terkenal Mauritius. 

 
Perangko tersebut digunakan pada undangan kepada gubernur dan istri gubernur. Undangan tersebut dimaksudkan untuk meredakan permusuhan anglo Perancis di Pulau Mauritius, kawasan Samudera Hindia.

Pelat cetakan dua objek tersebut diukir oleh pengukir lokal dengan berulang-ulang untuk mencetak sejumlah kecil prangko yang diperlukan. Perangko ini sempat mengalami salah cetak pada tulisannya. Seharusnya dicetak kata "Post Office" (kantor pos) malah tercetak "Post Paid" (paska bayar).

Perangko terbitan pertama tersebut menjadi salah satu perangko terlangka dan termahal di dunia. Kini tidak ada lagi contoh perangko yang belum terpakai (unused) tersisa di tangan swasta. Semua direkam dalam koleksi museum yang beragam.

Pada 1993, David Feldman melelang perangko Mauritius milik Hiroyuki Kanai. Lelang ini menghasilkan rekor tertinggi, baik untuk perangko dan sampul penutupnya.

Sampul yang memuat perangko salah satu edisi pertama yang selamat.  Koleksi ini termasuk Bordreaux Cover yang terkenal. Benda ini secara universal diakui sebagai barang filateli paling berharga dari sepanjang masa berdasarkan realisasi lelang yang terakhir sebesar CHF 6'175'000.

Versi perangko pertama yang berwarna oranye terjual seharga US$1.072.260 atau sekitar Rp10 miliar lebih. Perangko kedua seharga US$1.148.850, juga lebih dari Rp10 miliar.
 Pelat komposit dari kedua nilai tersebut ditemukan kembali pada akhirabad ke-19 dan hampir saja dirusak. Perangko langka ini telah dipulihkan kembali sehingga percetakan ulang untuk satu atau dua warna dapat dilakukan dalam jumlah yang terbatas. Kini pelat tersebut dimiliki oleh ke Royal Philatelic Society of London.

sumber : http://teknologi.news.viva.co.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak