Buncis merupakan salah satu sayuran
yang jamak di olah menjadi salah satu masakan yang ada di rumah tangga
masyarakt Indonesia. Bahkan Indonesia termasuk sebagai negara yang
memproduksi buuncis terbesar di dunia bersama Argentina, China,
Perancis, Italia, Belanda, Spamyol dan Amerika Serikat. Tetapi, buncis
bukanlah tanaman yang berasal dari Indonesia. Buncis diperkirakan
berasal dari Peru. Buncis dapat menyebar ke seluruh dunia karena peran
dari penjelajah Spanyol yang memperkenalkan sayuran buncis ke seluruh
Eropa dan akhirnya berkembang ke seluruh dunia.
Buncis mempunyai nama latin Phaseolus vulgaris. Menurut Deptan,
buncis merupakan sayuran buah yang termasuk famili Leguminosae. Tanaman
buncis cocok dibudidayakan dan berproduksi baik pada dataran medium
maupun dataran tinggi.Tanaman buncis dapat dibedakan menjadi dua tipe
yaitu tipe merambat (bersifat indeterminate) dan tipe tegak (berbentuk
semak dan bersifat determinate). Kultivar merambat memiliki percabangan
yang lebih banyak dan jumlah buku bunga yang lebih banyak, sehingga
mempunyai potensi hasil yang lebih besar. Tipe buncis rambat panjangnya
dapat mencapai 3 meter dan mudah rebah, sehingga memerlukan
lanjaran/turus agar dapat tumbuh dengan baik. Tipe tegak umumnya pendek
dengan tinggi tidak lebih dari 60 cm. Harga lanjaran yang mahal di
beberapa daerah pertanaman buncis rambat mendorong usaha beralih ke
buncis tegak.Berbeda dengan buncis rambat, dalam budidaya buncis tegak
tidak diperlukan turus atau lanjaran, sehingga dapat menghemat biaya
usaha tani kira-kira sebesar 30%.
Kandungan Gizi Sayuran Buncis
Buncis mempunyai kandungan gizi yang
sangat banyakSetiap 100 gram buncis cukup untuk memenuhi kebutuhan
harian 20% vitamin C, 18% Vitamin K dan 13% vitamin A. Selain itu, ada
banyak serat dan sejumlah vitamin B1, B2, B3, B6 dan B11. Buncis juga
mengandung mineral, seperti mangan, molibdenum, magnesium, potasium, zat
besi, fosfor, kalsium dan tembaga.
Kandungan fitonutrien dalam buncis
termasuk berbagai karotenoid dan flavonoid yang memiliki efek
antioksidan kuat. Penelitian terbaru telah menginformasikan adanya
lutein, beta-karoten, violaxanthin, dan neoxanthin dalam buncis.
Flavonoid dalam buncis mencakup quercetin, kaemferol, catechin,
procyanidin dan epicatechin. Selain itu, buncis juga mempunyai beberapa
senyawa berikut: saponin, triterpenoida, steroida, stigmasterin,
trigonelin, arginin, asam amino, asparagin, kholina, tanin, fasin
(toksalbumin), zat pati, vitamin dan mineral.
Manfaat Buncis untuk Kesehatan
Berikut ini beberapa manfaat buncis bagi kesehatan yang kami rangkum dari berbagai sumber.
1. Mengendalikan glukosa
Buncis mempunyai kadar protein yang
begitu tinggi. Jika sayuran ini diolah dengan benar maka protein yang
ada di dalamnya dapat diserap oleh tubuh dan berguna untuk mengendalikan
glokusa atau kadar gula dalam darah.
Maka dari itu, buncis sangat sesuai
bagi penderita diabetes. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan bagi
penderita diabetes agar gula darah tetap dalam ambang batas aman.
2. Melancarkan pencernaan
Buncis termasuk ke dalam keluarga kacang, yang kaya akan serat. Serat berguna untuk membantu sistem pencernaan.
3. Menjaga jantung tetap sehat
Untuk mengurangi kadar kolesterol
dalam darah yang bisa memicu serangan jantung diperlukan sistem
pencernaan yang bekerja dengan baik. Oleh sebab itu buncis baik untuk
dikonsumsi oleh pasien penyakit jantung. Dengan mengkonsumsi buncis
minimal empat kali seminggu dapat membantu organ jantung kita tetap
sehat, manfaat ini kita dapatkan dari buncis karena asam folat yang
dikandungnya.
4. Meningkatkan kekebalan tubuh
Vitamin B1, B6 dan vitamin C dalam buncis dapat membuat sistem imun atau kekebalan tubuh kita meningkat.
5. Meningkatkan metabolisme tubuh
Buncis mengandung mineral yang penting untuk metabolisme tubuh an tara lain mangan, kalium, zat besi dan magnesium.
6. Mengatasi batu ginjal
Serat yang begitu tinggi dalam
buncis dapat berguna untuk melarutkan batu ginjal sekaligus mencegah
pembentukan batu pada ginjal. Oleh karena itu banyak dokter menganjurkan
makanan ini untuk dikonsumsi oleh pasiennya.
Buncis termasuk beberapa makanan
yang mengandung oksalat. Okssalat yang terlalu banyak di dalam tubuh
dapat mengganggu kesehatan, terutama bagi penderita penyakit ginjal atau
kantung empedu.
Sebelum mengolah buncis menjadi
masakan, cucilah buncis di air mengalir. Dlaam memasak buncis hendaknya
jangan terlalu matang agar kandungan fitonutrien, vitamin dan mineralnya
masih ada dalam jumah banyak di buncisnya. Semoga bermanfaat. Salam
Sehat! (Foto: laimadinner.ch)
sumber : kilas-kesehatan
Tags
kesehatan
saya baru tahu kalau buncis ternyata bermanfaat juga untuk kesehatan tubuh kita..
BalasHapus