Salah satu impian masa kecil saya adalah ingin melihat permukaan bulan
secara langsung. Ketika itu, membayangkan Neil Amstrong berjalan di
permukaan bulan adalah sesuatu yang sangat mengagumkan. Dengan
perkembangan teknologi, sekarang kita bisa jalan-jalan ke bulan asalkan
mempunyai dana yang “berlebih”. Sejak Dennis Tito pertama kali menikmati
jalan-jalan ke luar angkasa pada tahun 2001, semakin banyak orang kaya
yang tertarik untuk berwisata ke luar angkasa. Guy Laliberte yang
jalan-jalan ke luar angkasa selama 11 hari dikabarkan harus mengeluarkan
dana sebesar 315 Miliar Rupiah. Wow!
Rasanya tidak ada orang yang seberuntung mereka. Di saat kita hanya menyaksikan film-film tentang luar angkasa, mereka bisa menyaksikan secara langsung. Impian jalan-jalan ke bulan pun saya simpan dengan rapi. Namun ternyata saya mendapatkan informasi salah satu tempat di bumi yang mempunyai pemandangan seperti di bulan. “Anda bisa menyaksikan bulan di permukaan bumi,” begitu kata pramuwisata di Aksaray, Turki. Di salah satu pedalaman Turki itu, sebuah kawasan pariwisata internasional yang disebut Cappadocia. Selain pemandangan alam yang luar biasa, Cappadocia juga menyimpan sejarah panjang dalam setiap sudut keindahannya.
Cappadocia yang dilafalkan “kapadokya” oleh orang Turki mempunyai catatan sejarah sejak abad ke-6 Sebelum Masehi. Pada Masa Herodotus, wilayah Cappadocia terbentang dari Gunung Taurus sampai Laut Hitam. Wilayah Cappadocia sekarang masuk dalam negara Turki dan terletak di Provinsi Anatolia Timur. Cappadocia terdiri dari dataran tinggi yang berada di atas 1.000 meter dpl. Wilayah Cappadocia yang terletak di pedalaman Turki ini mempunyai iklim yang ekstrim, musim panas yang sangat kering dan musim dingin yang bersalju. Hujan sangat jarang terjadi di wilayah Cappadocia sehingga sebagian besar wilayahnya berbentuk tanah yang gersang.
Di Cappadocia, orang-orang Kristen membangun kota di bawah tanah untuk bersembunyi dari kejaran tentara Romawi. Sekarang kota bawah tanah itu dikenal sebagai Kaymakli Underground City. Orang-orang Kristen juga membangun gereja-gereja yang masih bisa ditemukan di dinding-dinding batu. Bangunan-bangunan seperti rumah batu, kuil batu, dan cerobong asap batu cukup mudah ditemukan di kawasan Cappadocia ini. Sekarang wilayah Cappadocia menjadi destinasi wisata populer karena mempunyai keunikan geologi, sejarah, dan budaya. Selain menjadi tempat wisata, wilayah Cappadocia juga digunakan sebagai lokasi syuting film, salah satunya film YOR, the Hunter from the Future. Sampai sekarang sudah tercatat 193 film asing yang syuting di Cappadocia.
Pemerintah Turki membangun kawasan wisata Cappadocia dengan sangat bagus. Meskipun terletak di pedalaman, Turki membangun Cappadocia dengan jaringan transportasi bus, kereta api, dan penerbangan dari kota Ankara dan Istanbul. Wilayah Cappadocia yang dikelilingi beberapa kota, seperti Hacibektas, Aksaray, Nigde, dan Kayseri, bisa didatangi sepanjang tahun. Puncak musim dingin terjadi pada bulan Januari, di mana wilayah Cappadocia akan diselimuti dengan salju putih. Sedangkan pada bulan Juni akan terjadi puncak musim panas, pada musim ini Cappadocia ramai dengan pengunjung karena bertepatan dengan musim liburan.
Selain bisa menikmati pemandangan bangunan-bangunan batu dan kota bawah tanah, pemandangan Cappadocia dari udara juga wajib dicoba. Setiap pagi, balon-balon udara sudah dipersiapkan untuk mengantarkan para wisatawan ke angkasa. Pemandangan Cappadocia sangat menakjubkan. Seperti yang ditawarkan para pemandu wisata, Cappadocia memang terlihat seperti bulan di permukaan bumi. Ribuan hektar wilayah Cappadocia yang didominasi dengan bebatuan dan tanpa satu pohon pun memang terlihat seperti permukaan bulan. Cappadocia memang menjadi satu-satunya tempat di bumi yang bisa mencerminkan permukaan bulan.
Rasanya tidak ada orang yang seberuntung mereka. Di saat kita hanya menyaksikan film-film tentang luar angkasa, mereka bisa menyaksikan secara langsung. Impian jalan-jalan ke bulan pun saya simpan dengan rapi. Namun ternyata saya mendapatkan informasi salah satu tempat di bumi yang mempunyai pemandangan seperti di bulan. “Anda bisa menyaksikan bulan di permukaan bumi,” begitu kata pramuwisata di Aksaray, Turki. Di salah satu pedalaman Turki itu, sebuah kawasan pariwisata internasional yang disebut Cappadocia. Selain pemandangan alam yang luar biasa, Cappadocia juga menyimpan sejarah panjang dalam setiap sudut keindahannya.
Cappadocia yang dilafalkan “kapadokya” oleh orang Turki mempunyai catatan sejarah sejak abad ke-6 Sebelum Masehi. Pada Masa Herodotus, wilayah Cappadocia terbentang dari Gunung Taurus sampai Laut Hitam. Wilayah Cappadocia sekarang masuk dalam negara Turki dan terletak di Provinsi Anatolia Timur. Cappadocia terdiri dari dataran tinggi yang berada di atas 1.000 meter dpl. Wilayah Cappadocia yang terletak di pedalaman Turki ini mempunyai iklim yang ekstrim, musim panas yang sangat kering dan musim dingin yang bersalju. Hujan sangat jarang terjadi di wilayah Cappadocia sehingga sebagian besar wilayahnya berbentuk tanah yang gersang.
Di Cappadocia, orang-orang Kristen membangun kota di bawah tanah untuk bersembunyi dari kejaran tentara Romawi. Sekarang kota bawah tanah itu dikenal sebagai Kaymakli Underground City. Orang-orang Kristen juga membangun gereja-gereja yang masih bisa ditemukan di dinding-dinding batu. Bangunan-bangunan seperti rumah batu, kuil batu, dan cerobong asap batu cukup mudah ditemukan di kawasan Cappadocia ini. Sekarang wilayah Cappadocia menjadi destinasi wisata populer karena mempunyai keunikan geologi, sejarah, dan budaya. Selain menjadi tempat wisata, wilayah Cappadocia juga digunakan sebagai lokasi syuting film, salah satunya film YOR, the Hunter from the Future. Sampai sekarang sudah tercatat 193 film asing yang syuting di Cappadocia.
Pemerintah Turki membangun kawasan wisata Cappadocia dengan sangat bagus. Meskipun terletak di pedalaman, Turki membangun Cappadocia dengan jaringan transportasi bus, kereta api, dan penerbangan dari kota Ankara dan Istanbul. Wilayah Cappadocia yang dikelilingi beberapa kota, seperti Hacibektas, Aksaray, Nigde, dan Kayseri, bisa didatangi sepanjang tahun. Puncak musim dingin terjadi pada bulan Januari, di mana wilayah Cappadocia akan diselimuti dengan salju putih. Sedangkan pada bulan Juni akan terjadi puncak musim panas, pada musim ini Cappadocia ramai dengan pengunjung karena bertepatan dengan musim liburan.
Selain bisa menikmati pemandangan bangunan-bangunan batu dan kota bawah tanah, pemandangan Cappadocia dari udara juga wajib dicoba. Setiap pagi, balon-balon udara sudah dipersiapkan untuk mengantarkan para wisatawan ke angkasa. Pemandangan Cappadocia sangat menakjubkan. Seperti yang ditawarkan para pemandu wisata, Cappadocia memang terlihat seperti bulan di permukaan bumi. Ribuan hektar wilayah Cappadocia yang didominasi dengan bebatuan dan tanpa satu pohon pun memang terlihat seperti permukaan bulan. Cappadocia memang menjadi satu-satunya tempat di bumi yang bisa mencerminkan permukaan bulan.
sumber : giewahyudi
pemandangan yang sangat indah sekali, menakjubkan..
BalasHapus