(REUTERS/Kevin Lamarque)
Pasalnya, mantan Presiden Afrika Selatan itu dianggap telah berjasa mempromosikan batik di dunia internasional.
"Kami sangat berduka atas meninggalnya Nelson Mandela, karena beliau merupakan 'batikers' sejati," kata Wakil Ketua Forum Paguyuban Kampoeng Batik Laweyan, Gunawan Nizar kepada VIVAnews, Jumat, 6 Desember 2013.
Menurut dia, Nelson Mandela hampir setiap menghadiri acara selalu mengenakan pakaian batik. Mandela, kata Gunawan, sebelum meninggal, sempat beberapa kali memakai batik bermotif khas Solo.
"Beberapa kali beliau menggunakan batik motif sogan. Kan sogan itu motif khas dari Solo. Tetapi kebanyakan motif batik yang dipakai oleh Mandela adalah khas Pekalongan," tuturnya.
Gunawan pun berharap kelak muncul tokoh-tokoh dunia seperti Mandela yang suka mengenakan baju batik. "Semoga ada tokoh fenomenal lagi yang mencintai baju batik," ucap pemilik Toko batik Putra Laweyan.
Seperti diketahui, menurut duta besar Afrika Selatan untuk Indonesia, Noel Noa Lehoko bahwa di negaranya batik lebih dikenal dengan 'Mandela Shirt'.
"Di Afrika Selatan memang baju batik dikenal dengan sebutan seperti itu karena seringnya dipakai Nelson Mandela," kata dia saat berkunjung ke Solo beberapa waktu lalu.
Perkenalan Mandela pertama kali dengan batik Indonesia ini, menurut Duta Besar RI untuk Afrika Selatan Sugeng Rahardjo, terjadi tahun 1990 beberapa bulan setelah dia keluar dari penjara di Pulau Roben.
Kala itu Sugeng menjabat sebagai kepala Seksi Afrika di departemen luar negeri dan menjadi notulen pertemuan Presiden Suharto dan Presiden Nelson Mandela.
Momen ini berulang, ketika Mandela bertemu dengan Presiden BJ Habibie untuk kunjungan kenegaraan tahun 1998. Lagi-lagi dengan bangga ia mengenakan batik. Mengetahui hal itu, Habibie kemudian menghubungi maestro batik tanah air (alm) Iwan Tirta agar membuatkan baju batik untuk Mandela.
Sejak itu, dalam beberapa kali tugas kenegaraan Mandela tampak menggunakan batik. Termasuk saat bertemu dengan Ratu Elizabeth II di Istana Buckingham, London serta dalam kunjungannya ke Washington DC untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat saat itu, George Bush. Demikian dikutip dari Pusakaiwantirta.
sumber : Viva