(http://baltyra.com)
Soekarno adalah idola Mandela. Sosok Soekarno menjadi icon dan inspirasi Mandela dalam berjuang sepenuh hati membebaskan Afrika Selatan dari sistem apartheid atau pemisahan ras antara bangsa kulit putih dan kulit hitam di negeri itu. Maka wajar jika ia mencari-cari foto Soekarno di Museum Konferensi Asia Afrika. “Kenapa tak ada foto Soekarno?” ujarnya heran.
Dua belas tahun kemudian, tahun 2004, paling tidak Mandela bertemu dengan putri Soekarno, Megawati Soekarnoputri, yang kala itu menuruni jejak sang ayah memimpin Indonesia. Mandela pun tak sungkan mendaratkan ciuman hangat di pipi Megawati usai mereka berbincang di Istana Negara.
Sesungguhnya itu bukan pertemuan pertama Mandela dan Megawati. Keduanya pernah berjumpa pada tahun 1990. Lucunya, pada pertemuan kedua mereka di Istana Negara, Mandela salah menyebut ayah Megawati. Alih-alih menyebut ayah Megawati dengan nama Soekarno, ia malah berkata Soeharto.
Megawati lantas membetulkan kesalahan Mandela dengan menunjuk foto Soekarno. Namun Mandela kembali memanggil ayah Megawati dengan sebutan “Soeharto” untuk kedua kalinya.
Apapun, hal itu tidak mengurangi rasa kasih Megawati terhadap Mandela. Selama konferensi pers, Megawati terus memegangi tangan Mandela. Ketika itu, Mandela harus berjalan ke mana-mana dengan bantuan tongkat. Megawati pun selalu berada di sisinya selama perjumpaan mereka.
Saat itu Mandela menemui Megawati di Jakarta untuk menggalang dukungan bagi yayasan miliknya yang bergerak di bidang kesehatan, pendidikan, dan resolusi konflik. Kedatangan Mandela ke Indonesia selama empat hari itu bukan kunjungan kenegaraan, melainkan kunjungan pribadi. (Dari berbagai sumber)
sumber : Viva