"Pemakaman Mandela Jebakan Buat Iran"

Nelson Mandela mengenakan batik saat bersama rekannya, Graca Machel 29 Maret 1998 lalu.
Nelson Mandela mengenakan batik saat bersama rekannya, Graca Machel 29 Maret 1998 lalu.
Harian Iran garis keras, Kayhan, memperingatkan upacara pemakaman pejuang Afrika Selatan, Nelson Mandela bisa menjadi satu jebakan bagi Presiden Iran Hassan Rouhani.

Dilansir News.com.au, Minggu 8 Desember 2013, harian itu mengatakan bila Presiden Rouhani menghadiri pemakaman Mandela, kemungkinan besar akan bersua dengan Presiden AS Barrack Obama. Harian itu melabeli Obama sebagai Kepala Pemerintahan Setan Besar.

Peringatan yang disampaikan harian Kayhan itu berjudul, "Setan meletakkan perangkap, kali ini di Johannesburg (Afrika Selatan)," demikian judul editorial harian itu.

"Beberapa media dalam dan luar negeri menggunakan upacara pemakaman Mandela sebagai alasan mendorong Rouhani menuju pertemuan dengan Kepala Pemerintahan Setan Besar," kata editorial Kayhan.

Peringatan harian itu bukan tanpa alasan. Sejak mengalahkan kelompok konservatif pada Juni tahun ini, Rouhani diketahui punya visi yang berbeda terkait hubungan dengan pihak barat.

Di bawah pemerintahan Rouhani, Iran berubah haluan. Makin akrab dengan kekuatan dunia termasuk AS, yang selama kepemimpinan Ahmadinejad sangat dimusuhi.  Praktis, sejak itu hubungan Iran dengan AS mencair setelah lebih dari tiga dekade mengalami putus hubungan.

Hubungan cair yang paling kentara yakni hubungan telepon pemimpin kedua negara selama 15 menit antara Obama dengan Rouhani pada September silam, yang kemudian berujung kunjungan Rouhani ke AS dalam Majelis Umum PBB.

Peringatan itu juga menekankan sikap protes pemimpin spiritual Iran, Ayatullah Khamenei beberapa waktu lalu atas kunjungan ke Rouhani ke New York. Khamenei juga tak senang dengan percakapan telepon kedua pemimpin negara itu.

Pembicaraan telepon itu juga terdapat konsekuensi, Iran mencapai kesepakatan nuklir bersama enam kekuatan dunia, termasuk AS pada bulan lalu. Kesepakatan itu memecah kebekuan program nuklir Iran selama satu dekade terakhir.

Sampai saat ini belum jelas sikap dari Iran, apakah Presiden Rouhani akan menghadiri rangkaian upacara penghormatan terakhir bagi Mandela.

Sebelumnya melalui Menlu Mohammad Javad Zarif, Iran telah menyatakan belasungkawa atas meninggalnya Mandela, via Twitter.  "Kami di Iran bergabung dengan orang-orang dari Afrika Selatan yang berkabung atas kematian Nelson Mandela, yang menginspirasi kemanusiaan dengan keberanian dan kasih sayangnya," demikian tulis Zarif.
sumber : viva

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak