Hal itu ditulis SBY dalam bukunya di halaman 626 yang dikutip merdeka.com, Minggu (19/1). Lalu apa pendapat SBY soal blusukan yang dilakukan mantan Wali Kota Solo itu.
Di halaman tersebut, SBY bercerita bahwa ada temannya yang menilai blusukan Jokowi berlebihan. Namun sayang SBY tidak menyebut siapa teman yang dia maksud.
"Sepertinya Jokowi lebih banyak blusukan-nya, malah dinilai lebih untuk pencitraannya. Kapan kerjanya?" komentar kawan tersebut kepada SBY.
Menurut SBY, kawannya tersebut tidak anti Jokowi tidak juga anti PDIP. SBY pun mendukung langkah Jokowi yang banyak melakukan blusukan di awal pemerintahannya memimpin Ibu Kota.
"Begini, jangan terlalu cepat menuduh seseorang hanya melakukan pencitraan. Saya kalau mendapat tuduhan seperti itu juga tidak nyaman lho," ujar SBY menimpali.
Menurut SBY, seorang pejabat baru, mengetahui permasalahan di lapangan amatlah penting. Hal itulah yang dilakukan Jokowi, karena politisi PDIP itu bukan penduduk dan tidak pernah bertugas di Ibu Kota sebelumnya.
SBY juga menyebut, di tahun pertama menjabat sebagai R-1, dirinya juga banyak melakukan blusukan. Hal itu dilakukan agar dirinya memahami persoalan yang ada di lapangan serta persoalan apa yang dihadapi rakyatnya. Dengan blusukan, SBY bisa menetapkan kebijakan dan program yang diperlukan juga solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi pemerintah.
"Blusukan harus punya tujuan dan sasaran. Blusukan is not for the sake of blusukan. Apalagi hanya untuk pencitraan semata," ujar SBY di halaman 628.
Menurut SBY, kalau alasannya keliling daerah atau blusukan itu untuk tujuan pengawasan, apa yang mau diawasi. Dengan blusukan keputusan yang diambil pimpinan akan lebih tepat karena tahu kondisi yang sesungguhnya.
"Sejak saya menjadi presiden di akhir tahun 2004 hingga sekarang, bahkan insya Allah sampai selesai masa bakti saya, saya akan tetap melakukan kegiatan blusukan. Blusukan yang diatur secara pantas. Blusukan dengan tujuan dan sasaran yang pasti. Serta blusukan tanpa meninggalkan tugas dan kewajiban saya yang lain," imbuh SBY.
sumber : Merdeka