Tebing gletser es raksasa menjulang setinggi langit di tengah hamparan pasir. Nampak seolah seperti fatamorgana di gurun pasir. Fenomena alam mengagumkan ini benar adanya, yakni di benua Afrika. Benarkah demikian?
Melihat tebing es raksasa di daratan benua Afrika seakan membuat orang semakin tak percaya bahwa fenomena alam itu nyata. Bagaimana tidak, kebanyakan orang mengenal daratan Afrika identik dengan gurun kering dan panas. Tapi sekali lagi ini nyata dan bukan fatamorgana.
Tepatnya di puncak Gunung Kilimanjaro, Tanzania. Pada akhir tahun lalu seorang National Geographic Adventurer of the Year, Will Gadd mendaki puncak gunung tersebut. Kemudian ia memanjat tebing-tebing gletser es yang indah itu. Menurut The Guardian, sejak 13 tahun yang lalu Gadd telah berangkat untuk mendaki es di setiap benua. Setelah berhasil mendaki es di Afrika, tinggal es di Antartika saja yang belum ia daki.
Diketahui di benua Afrika terdapat Gunung Kilimanjaro dengan ketinggian 5.895 meter. Gunung tertinggi di Afrika itu letak tepatnya sekitar 300 kilometer sebelah selatan khatulistiwa. Iklim tak hanya tergantung pada lintang tapi juga ketinggian tempat. Meski berada dekat khatulistiwa tapi karena ketinggiannya bukan tak mungkin ada es di sana.
Di puncak Gunung Kilimanjaro terdapat gletser es putih yang indah dengan ukuran beragam. Es di puncak gunung itu diperkirakan telah ada selama lebih dari 12.000 tahun. Tumbuh dan menyusutnya gletser tersebut tergantung pada radiasi matahari, curah hujan dan faktor lainnya.
Namun sayangnya sejak tahun 1900an nampak jelas gletser itu mulai menyusut drastis. Menurut NASA, antara tahun 1912 hingga 2011, massa es di puncak Kilimanjaro menyusut lebih dari 85 persen. Beberapa ilmuwan memprediksi gletser es itu akan hilang di tahun 2060.
Melihat tebing es raksasa di daratan benua Afrika seakan membuat orang semakin tak percaya bahwa fenomena alam itu nyata. Bagaimana tidak, kebanyakan orang mengenal daratan Afrika identik dengan gurun kering dan panas. Tapi sekali lagi ini nyata dan bukan fatamorgana.
Tepatnya di puncak Gunung Kilimanjaro, Tanzania. Pada akhir tahun lalu seorang National Geographic Adventurer of the Year, Will Gadd mendaki puncak gunung tersebut. Kemudian ia memanjat tebing-tebing gletser es yang indah itu. Menurut The Guardian, sejak 13 tahun yang lalu Gadd telah berangkat untuk mendaki es di setiap benua. Setelah berhasil mendaki es di Afrika, tinggal es di Antartika saja yang belum ia daki.
Image source: Twisted Sifter |
Image source: Twisted Sifter |
Di puncak Gunung Kilimanjaro terdapat gletser es putih yang indah dengan ukuran beragam. Es di puncak gunung itu diperkirakan telah ada selama lebih dari 12.000 tahun. Tumbuh dan menyusutnya gletser tersebut tergantung pada radiasi matahari, curah hujan dan faktor lainnya.
Image source: Twisted Sifter |
Image source: britannica.com |
Image source: Twisted Sifter |
Image source: Twisted Sifter |
Image source: Twisted Sifter |
Image source: Twisted Sifter |
Image source: Twisted Sifter |
Sumber: Twisted Sifter, Verses of Universe
wahh ada tebing es di guru7n pasir, tapi tebingnya tidak mencair ya, keren..
BalasHapusBosan main poker sama ROBOT? Kapan menangnya?
BalasHapusMari bergabung bersama kami di IONQQ'NET , main poker tanpa Robot 100% player vs player,,,
Add bbm kami *58ab14f5*
AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
BalasHapusPoker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)
agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
BalasHapusayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
pin bbm :2B389877