Jika
di rumah ada sarang laba-laba, coba perhatikan dengan saksama. Secara
kasat mata sarang itu terbuat dari benang tipis. Namun, jangan remehkan
kekuatannya. Dahsyat man!
Iseng-iseng, cobalah dekatkan
jari tangan ke salah satu benang pembentuk sarang
laba-laba. Lalu cobalah untuk memutuskan benangnya.
Benang tipis itu tidak akan putus, tapi justru membelit jari tangan
kita. Kekuatan benang itu baru terlihat manakala ada lalat
atau serangga yang terbang hendak menerjangnya. Meski
kecil, kecepatan terbang serangga itu tak bisa
dibilang lambat. Namun, loloskah serangga itu? Bisa
dijamin lalat atau serangga itu tak akan lolos dari
jerat sarang laba-laba. Padahal, kalau dihitung dengan rumus
momentum, beban yang diterima sarang itu pastilah tidak kecil.
Para ilmuwan sudah mengakui
kekuatan jaring laba-laba. Benangnya lima kali lebih
kuat dari serat baja dengan ketebalan yang sama.
Padahal, baja termasuk material paling kuat yang tersedia bagi
manusia. Selain itu, benang laba-laba memiliki gaya tegang
150.000 kg/m2. Jika ada seutas tali berdiameter 30 cm
terbuat dari benang laba-laba, maka ia akan mampu menahan beban 150 mobil!
Seekor burung yang terjebak di jaring laba-laba |
Kevlar kalah kuat
Kekuatan benang laba-laba merupakan teka-teki yang menarik untuk dipecahkan. Selama bertahun-tahun para peneliti berusaha untuk menguak rahasia kekuatan benang jaring laba-laba ini. Dalam Proceeding The National Academy of Science Amerika Serikat yang dipublikasikan Juni 2002 diungkapkan, pihak Angkatan Darat Amerika Serikat (AD AS) bekerja sama dengan para peneliti dari Universitas California Santa Barbara. AD AS tertarik dengan kekuatan benang laba-laba dan mencoba menggunakannya sebagai material untuk bahan rompi tahan peluru, baju tempur, tali-temali peralatan tempur, dan lain-lain.
Kekuatan benang laba-laba merupakan teka-teki yang menarik untuk dipecahkan. Selama bertahun-tahun para peneliti berusaha untuk menguak rahasia kekuatan benang jaring laba-laba ini. Dalam Proceeding The National Academy of Science Amerika Serikat yang dipublikasikan Juni 2002 diungkapkan, pihak Angkatan Darat Amerika Serikat (AD AS) bekerja sama dengan para peneliti dari Universitas California Santa Barbara. AD AS tertarik dengan kekuatan benang laba-laba dan mencoba menggunakannya sebagai material untuk bahan rompi tahan peluru, baju tempur, tali-temali peralatan tempur, dan lain-lain.
Ilmuwan sendiri sudah mulai
menggunakan benang laba-laba sebagai model untuk
membuat kevlar, yakni bahan pembuatan jaket antipeluru.
Peluru mempunyai kecepatan 150 m/detik dan dapat merobek sebagian
besar benda yang dikenainya kecuali barang yang terbuat
dari kevlar. Namun, benang laba-laba yang lebih tipis
dari selembar rambut manusia dan lebih ringan dari
kapas ini justru 10 kali lipat lebih kuat daripada kevlar.
27.5 gram beban mampu di tahan seutas benang laba-laba |
Yang lain memfokuskan penelitian
pada zat protein yang terkandung dalam serat yang
dikeluarkan laba-laba untuk menjerat mangsanya yang
terperangkap di dalamnya. Helen Hensma, peneliti utama riset
dan ajun profesor bidang fisika Universitas California Santa
Barbara mengungkapkan bahwa benang jaring yang
dikeluarkan laba-laba merupakan material campuran.
Bahan ini terdiri atas kristal dan sebagian lain bahan
yang elastis. Tiap-tiap molekul tunggal memiliki kedua
gabungan itu.
Menurut Kaplan, profesor teknik
biomedis Universitas Tufts, protein untuk membuat
jaring itu disimpan dalam struktur seperti sabun yang
disebut pseudomicelle yang membuatnya berbentuk seperti
agar-agar selama berada dalam kelenjar. Struktur setengah stabil
itu menjaga agar protein tidak mengkristal terlalu cepat
hingga saatnya dipintal.
Apabila waktu dan kekentalannya
tepat, struktur yang terbentuk dalam kelenjar
laba-laba dapat dengan mudah berubah menjadi serat
yang kuat saat dikeluarkan sebagai jaring. Dalam proses ini, kandungan
air merupakan hala yang sangat penting, karena
pengkristalan yang terlalu dini bisa menyebabkan
penyumbatan pada sistem pembuatan jaring di tubuh
laba-laba.
Kaplan dan rekannya, Hyoung Joon
Jin, mengamati bahwa laba-laba selalu mengontrol
kecepatan larut, kekentalan, dan struktur protein dalam
kelenjar pembuat jaringnya. Ketika kekentalan itu mencapai
tingkat yang tepat, saat itu pula laba-laba memulai memintal
jaringnya. Oleh karena itu mereka menyimpulkan, rahasia
kekuatan jaring laba-laba terletak pada waktu
pembuatannya.
Bagaimana proses protein
mengatur susunan struktur sehingga berwujud benang
serat laba-laba, menjadi titik fokus para peneliti di
Universitas California Santa Barbara. Dengan menggunakan mikroskop
atom dan perangkat molekul para peneliti berhasil
mendapatkan petunjuk berharga dari pencitraan gambar
dan pengangkatan molekul protein yang terjadi. Mereka
mendapatkan gambaran bahwa proses penguraian molekul
protein dari lipatan-lipatannya berjalan secara
modular. Dalam kejadiannya terdapat ikatan mekanik yang terlepas
jika sedang menerima beban dan kembali ke wujud semula ketika
beban menghilang.
Tempat berkembang biak
Lalu, dari mana dan bagaimana sih benang laba-laba tadi? Jaring laba-laba dibuat oleh sebuah "alat" yang terletak di ujung ekornya. Alat ini merupakan saluran berbentuk silinder atau kerucut kecil yang jumlahnya bervariasi antara 1 - 4 pasang. Melalui lubang ini benang jaring-jaring dibuat dalam bentuk kelenjar, yang kemudian dikeluarkan sebagai benang-benang halus.
Lalu, dari mana dan bagaimana sih benang laba-laba tadi? Jaring laba-laba dibuat oleh sebuah "alat" yang terletak di ujung ekornya. Alat ini merupakan saluran berbentuk silinder atau kerucut kecil yang jumlahnya bervariasi antara 1 - 4 pasang. Melalui lubang ini benang jaring-jaring dibuat dalam bentuk kelenjar, yang kemudian dikeluarkan sebagai benang-benang halus.
Ketika laba-laba membangun
jaringnya, sebuah keajaiban nyata terjadi. Mula-mula
laba-laba melempar benang yang dipintalnya ke udara.
Aliran udara akan membawa benang itu ke tempat tertentu
sebagai tempelan benang. Setelah itu pekerjaan konstruksi
jaring-jaring laba-laba pun dimulai. Sebuah jaring
dapat dianyam selama satu jam atau lebih.
Ada dua benang yang membentuk
jaring laba-laba. Yaitu benang yang lengket dan tidak
lengket. Mula-mula laba-laba akan menarik benang yang
kuat dan tegang dari titik pusat ke arah luar untuk
mempersiapkan kerangka jaringnya dengan banyak jari-jari. Kemudian
ditambahkan pula benang pijakan yang digunakan sewaktu
memintal benang spiral. Untuk membuat benang spiral, ia
menggunakan benang yang kendur dan lengket. Saat
memintal benang spiral, laba-laba membuat pijakan.
Pembuatan jaring-jaring akan selesai setelah benang
spiral mendekati bagian tengah.
Laba-laba sangat tergantung pada
jaring-jaring yang dibuatnya. Selain berfungsi
sebagai perangkap mangsa, jaring-jaring itu digunakan
untuk tempat berkembang biak. Dengan jaring-jaringnya, laba-laba
dapat memangsa serangga yang terbang walaupun ia sendiri
tidak bisa terbang. Laba-laba membungkus telurnya
dalam kepompong yang terbuat dari pintalan
benang-benang untuk melindunginya dari bahaya.
Laba-laba yang tidak memintal
jaring menggunakan benang-benang untuk menempeli sarang
persembunyian dan lorong-lorongnya. Benang-benang itu
dibentangkan untuk mencegah agar tidak tertiup angin. Bentangan
ini juga berfungsi untuk jalan bagi laba-laba jantan menuju
laba-laba betina. Dengan begitu, benang-benang ini
memiliki peran penting dalam ritual percumbuan dan
perkawinan. Kebanyakan laba-laba jantan akan membuat
semacam permadani sutra kecil untuk menyimpan sperma
mereka.
Penelitian terhadap jaring
laba-laba masih terus dilakukan untuk mendapatkan
jawaban atas teka-teki alam ini. Sedikit demi sedikit
misteri kekuatan jaring laba-laba mulai terkuak. Suatu saat, bila
kita dapat membuat jalinan sutera sekuat benang laba-laba,
maka kita bisa menciptakan alat berkekuatan luar biasa.
sumber :
http://www.artikelpintar.com/2010/08/di-balik-kekuatan-jaring-laba-laba.html
Tags
Fakta