Berhati-hatilah, Ada Risiko Penyakit Serius pada Perokok Pasif

Rokok [ilustrasi]. (Mirror.co.uk)
Hati-hati saat berada di dekat perokok. Asap rokok yang diembuskan berpotensi merusak organ bagian dalam bagi perokok pasif. Dalam jangka panjang, asap yang dihirup itu semakin beracun.

Peringatan ini disampaikan tim peneliti University of California-Riverside dalam hasil studi paparan asap rokok, dilansir Science Daily, Selasa 4 Februari 2014.

Peneliti menguji coba paparan asap rokok pada tikus dan menemukan ada kerusakan pada bagian organ dalamnya.

"Kami menemukan kerusakan signifikan pada hati dan paru-paru tikus. Butuh waktu lama untuk menyembuhkan luka tikus itu. Tikus menjadi hiperaktif," jelas Manuela Martins-Green, profesor biologi sel yang juga pimpinan penelitian.

Tim peneliti menambahkan, saat uji coba laboratorium, terdapat perubahan dalam beberapa sistem organ dan tingkat tembakau karsinogen, zat yang sama terpapar pada anak-anak.

Dampaknya pada hati, ditemukan peningkatan kadar lemak dan penyakit hati non-alkohol. Gejala ini merupakan mula dari penyakit sirosis dan kanker dan berpotensi menyebabkan penyakit jantung.

Sementara itu, dampak pada paru-paru, paparan asap yang mengenai perokok pasif dapat menyebabkan produksi kolagen yang berlebih dan tingginya tingkat sitokin inflamasi --protein kecil yang masuk dalam sel sinyal/sel penting dalam pengembangan jaringan dan kekebalan.

Peningkatan zat ini membawa kecenderungan fibrosis yang berimplikasi pada peradangan dari penyakit paru kronik dan asma. Paparan asap rokok juga menyebabkan kulit terluka.

"Data terakhir kami kombinasikan dengan munculnya masalah perilaku pada anak-anak yang terinfeksi asap rokok perokok pasif, dalam jangka waktu lama," jelasnya.

Kombinasi data itu menunjukkan anak-anak kemungkinan menjadi pihak yang paling berisiko mendapatkan gangguan perkembangan saraf yang lebih parah.

Meski risiko potensial perokok pasif yang terpapar meningkat, tapi hingga saat ini belum diketahui dampak kesehatan akut atau kumulatif tertentu. Menurut Martin, perlu tindak lanjut riset pada tikus.

"Studi lanjutan dapat menentukan risiko kesehatan potensial pada manusia, desain klinis dan berkontribusi pada kebijakan yang potensial yang dapat menurunkan paparan maupun penyakit," imbuhnya.

Ancaman di rumah

Disebutkan pihak yang paling berisiko terkena ancaman paparan asap rokok yaitu anak-anak, pasangan perokok, dan pekerja dalam lingkungan asap rokok.

Untuk wilayah kontaminasi, yakni rumah perokok, baik pada permukaan maupun debu dalam rumah. Kamar tidur anak-anak juga wilayah yang cukup berisiko.

Pancaran kembali nikotin pada permukaan rungan yang terkontaminasi juga dapat menyebabkan tingkat paparan nikotin yang mirip asap rokok.

Sementara itu, paparan pada perokok pasif yang mengandung karsinogen kuat ditemukan lama bertahan pada rumah-rumah, apartemen, dan kamar hotel meski perokok berpindah dari lokasi itu.

Hasil studi ini telah dipublikasikan pada jurnal PLos ONE.
sumber : Viva

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak