Desain dan Fungsi Luar Biasa, Jam Matahari Kuno India Setinggi 27 Meter

Bangunan apakah yang paling populer di India? Tentunya tak perlu ditanya lagi, barangkali kebanyakan orang dari berbagai belahan dunia manapun akan mengatakan  tak lain adalah Taj Mahal. Namun tahukah Anda, meski tak sepopuler Taj Mahal bangunan di India yang satu ini juga tak kalah mengagumkan.

Adalah "Jantar Mantar", sebuah observatorium astronomi kuno India yang terdiri dari beberapa bangunan unik dengan arsitektur mengagumkan dan masing-masing memiliki fungsi khusus untuk pengamatan astronomi.

Menurut catatan sejarah, Jantar Mantar dibangun antara tahun 1727 dan 1734 oleh Raja Jai Singh II dari Jaipur, India (akhir periode Mughal). Jai Singh sangat tertarik dengan matematika dan astronomi. Ia dipengaruhi oleh karya astronom besar Muslim yang dipelajari di sekolah astronomi Islam.
Detailnya terdiri dari 14 perangkat geometris utama untuk mengukur waktu, pelacakan lokasi bintang, memprediksi gerhana, menentukan deklinasi planet-planet, dan menentukan celestial altitudes dan ephemerides terkait.

Instrumen terbesarnya yakni "Samrat Yantra", adalah jam matahari setinggi 27 meter, bayangannya secara hati-hati diplot untuk memberitahu waktu. Samrat Yantra memiliki akurasi sekitar dua detik. Bayangannya terlihat bergerak 1 mm per detik, atau kira-kira 6 cm setiap menit.

Kemudian instrumen yang paling rumit dan kompleks yakni "Jai Prakash". Terdiri dari hemisphere berlubang dengan tanda pada permukaan cekungnya. Kawat bersilang membentang antara titik tepinya. Dari dalam bola, pengamat dapat menyelaraskan posisi bintang dengan berbagai tanda. Struktur ini didasarkan pada konsep yang bertanggal kembali sekitar 300 SM ketika Berosus astronom Yunani-Babilonia membuat sebuah jam matahari hemispherical.

Masih ada instrumen lainnya dengan fungsi yang berbeda-beda terkait pengamatan astronomi. Instrumen observatorium ini lebih kompleks, atau pada skala yang jauh lebih besar daripada yang pernah ada sebelumnya. Oleh karena itu tidaklah salah bila bangunan yang telah masuk dalam daftar situs warisan dunia ini menyita perhatian para arsitek, seniman, dan sejarawan dunia.

 Source: Verses of Universe